oleh

Jejak Jepang di Pulau Flores, NTT

Pengirim: Robert EppeDANDO

Nagekeo, LNN – Bunker Jepang cukup banyak ditemukan di Mbay, ibukota Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores,  NTT. Situs sejarah ini ditemukan beragam ukuran, sejak operasi militer Jepang di Pulau Flores tahun 1943-1945, yang dikomando oleh Kapten Tasuku Sato dari Angkatan Laut Jepang.

Inilah tempat yang memiliki bunker Jepang paling banyak di seluruh pulau Flores—sekitar 27 bunker dalam berbagai ukuran. Bahkan, ada satu bunker yang dijadikan sebagai tempat ibadah bagi pasukan Jepang di mana dalam bunker tersebut terdiri dari dua lantai. Lantai pertama untuk peserta ibadah. Lantai kedua untuk altar ibadah.

Foto-foto yang saya potret turut merekam bunker Jepang yang terletak 3 kilometer dari kampung Penginanga, ke arah Selatan atau bukit. Letak Penginanga sekitar 3 kilometer dari kota Mbay.

Terdapat juga sebuah mata air yang dikenal dengan nama Ae Puti. Air dari mata air tersebut sangat unik, karena wanita yang sedang menstruasi tak boleh minum air tersebut. Akibatnya tewas. Sedangkan wanita hamil juga tak boleh minum, karena janinnya akan keguguran. Tampaknya, fenomena ini masih terjadi hingga saat ini.

Kapten Tasuku Sato berhasil menulis memoar (catatan pribadi) tentang keindahan Flores dan keramahan orang Flores dalam buku terkenal berjudul I REMEMBER FLORES, yang diterbitkan pertama kali tahun 1957 oleh sebuah penerbit di Amerika Serikat bernama Farrar, Straus, and Cudahy, New York. Edisi Inggris masih tersedia di Amazon.Com. (***)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya