oleh

Menteri Perhubungan Ingatkan Bahaya Sampah Plastik

Ambon, LNN – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengingatkan masyarakat memahami bahaya sampah plastik bagi lingkungan. Berdasarkan data, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah China.

“Gerakan bersih laut dan pantai ini, dilatarbelakangi oleh adanya fakta, bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia,” ungkap Budi Karya Sumadi dalam sambutannya yang disampaikan Gubernur Maluku, Murad Ismail pada acara Gerakan Bersih Laut dan Pantai yang digelar di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Selasa (17/09/2019) pagi.

Gubernur Maluku, Murad Ismaid saat acara Gerakan Bersih Sampah Laut dan Pantai yang digelar di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Selasa (17/09/2019) pagi. Foto: lintasnusanews.com/ Erfan Fatih

Berdasarkan data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas), dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia telah mencapai 64 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Gerakan Bersih Laut dan Pantai di Ambon, melibatkan seluruh stakeholder Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut dalam rangka peringatan Hari Perhubungan Nasional tahun 2019. Kegiatan ini digelar serentak di pelabuhan seluruh Indonesia sebaga inisiasi Dirjen Perhubungan Laut dalam menyambut Hari Perhubungan Nasional.

Menhub menjelaskan, sampah plastik begitu berbahaya bagi keberlangsungan ekosistem di laut. Untuk itu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan bertekad, dan menargetkan penurunan sampah plastik di laut, hingga 70 persen pada tahun 2025.

Upacara dalam rangka Gerakan Bersih Laut dan Pantai yang digelar di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Selasa (17/09/2019) pagi. Foto: lintasnusanews.com/ Erfan Fatih

Melalui gerakan ini, Budi Karya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk peduli terhadap kebersihan laut dan pantai, sehingga dapat mengurangi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan.

“Kita perlu melakukan pengendalian pencemaran, terutama sampah plastik yang mengotori laut dan pantai. Semakin banyak sampah plastik di lautan, maka semakin besar ancaman bagi kelestarian ekosistem laut,” kata Menhub.

Menhub mengapresiasi seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang telah berhasil melakukan suatu gerakan massal, yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan di Indonesia.

“Semoga kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkesinambungan, sekaligus menjadi pemacu semangat bagi insan perhubungan, untuk terus untuk berkarya dan berkontribusi untuk negeri,” ujar Menhub.

Pelaksanaan Gerakan Bersih Laut dan Pantai ini juga, kata Menhub, merupakan salah satu upaya nyata Kemenhub dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di laut, serta mengajak untuk berperilaku hidup bersih.

“Saya berharap semoga perilaku hidup bersih ini dapat menjadi budaya masyarakat Indonesia. Karena jika laut dan pantai bersih, pasti akan membawa perasaan kita menjadi nyaman dan senang. Dan dalam jangka panjang, dapat menjadi investasi masa depan bagi generasi penerus kita,” tandas Menhub.

Pada kesempatan itu, Menhub mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

“Memang tidak bisa serta-merta, tapi kita kurangi sedikit demi sedikit, sehingga lingkungan kita dapat tetap terjaga,” harap Menhub. (Erfan)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya