oleh

Gempa Cianjur Jawa Barat, Presiden Jokowi Instruksikan Segera Buka Akses Terisolir

Cianjur, Lintasnusanews.com – Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajaranya segera membuka akses yang terisolir akibat gempa di Cianjur Jawa Barat. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal akibat gempa sebanyak 103 orang dan 31 orang dilaporkan masih dalam pencarian.

“Dahulukan, kalau perlu pakai heli, pakai heli. Kalau tidak bisa pakai darat, pakai heli,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden juga menerintahkan perbaikan infrastruktur fasilitas umum maupun rumah warga yang terdampak gempa. Upaya tersebut dilakukan setelah keadaan aman dan tenang. Presiden meminta agar dibangun juga tenda perawatan darurat supaya bisa menampung para korban. Kalau untuk darurat, tendanya ditambah saja,” ujarnya.

Menanggapi Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil mengaku tengah membuat rumah sakit darurat.

“Kita bikin rumah sakit darurat pak. Angkatan darat, di halaman pendopo. Masih banyak yang khawatir dirawat di gedung,” ungkap Ridwan Kamil.

Data BNPB ini berbeda dengan laporan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menko PMK Muhadjir Effendy yang dilansir sejumlah media berjumlah 162 orang meninggal dunia. Namun menurut BNPB, perbedaan data pada awal kejadian merupakan hal yang wajar.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, pihaknya siap melaksanakan instruksi Presiden Jokowi dalam rapat mendadak di Taman Prawitasari Cianjur, Selasa (22/11/2022).

“Ada beberapa daerah yang masih terisolasi, kami berusaha buka,” ujar Suharyanto

Menurutnya, mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa berkekuatan 5,6 skala richter. Selain data korban meninggal dan masih hilang, tercatat sebanyak 377 orang warga luka-luka di Kabupaten Cianjur.

Sementara itu, BNPB mencatat 1 orang luka sedang di Kabupaten Bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor.

7 Ribu Warga Cianjur Jawa Barat Mengungsi Pasca Gempa

Hingga saat ini sebanyak 7.060 jiwa yang mengungsi tersebar di sejumlah titik masih. Selain itu, 8 kepala keluarga mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.

Selanjutnya kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat.

BPBD setempat terus melakukan pendataan jumlah korban jiwa, kerusakan infrastruktur, lokasi pengungsian, dan kebutuhan penanganan tanggap darurat bencana.

Bupati Cianjur, Herman Suherman telah mengeluarkan surat keputusan status tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Waktu tanggap darurat selama 30 hari terhitung sejak kejadian Senin 21 November 2022 – 20 Desember 2022.

BNPB telah menggelontorkan bantuan dana siap pakai (DSP) sebesar 1,5 milyar dan bantuan logistik darurat senilai 500 juta. Bantuan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur pada saat tinjauan lapangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

Warga Cianjur Jawa Barat dan sekitarnya diimbau untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempa. Warga diminta  tetap waspada akan adanya potensi gempa susulan dan selalu mengikuti perkembangan informasi dari kanal resmi BNPB, BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah.

Penulis/Editor: Ambros Boli Berani

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya