oleh

Korban Tenggelam Bendungan Titab Buleleng Ditemukan Meninggal

Buleleng, Lintasnusanews.com – Setelah melakukan pencarian selama dua hari, Basarnas Bali menemukan korban tenggelam di Bendungan Titab Kecamatan Busungbiu dalam keadaan meninggal. Korban sebelumnya  terpeleset dan tenggelam saat menjaring ikan di Bendungan yang dibangun 2009 lalu itu.

“Target ditemukan dalam posisi mengapung oleh warga di pesisir sungai dan dievakuasi oleh tim SAR gabungan,” ungkap Koordinator Pos SAR Buleleng, Dudi Librana, Jumat (02/12/2022).

Selanjutnya jenasah korban dibawa langsung ke Kuburan Desa Bantiran dengan menggunakan mobil Polsek Busungbiu.

Peristiwa tenggelamnya korban yang diketahui bernama Kadek Rangga (13) berawal dari Rangga bersama rekannya Putu Arta Wiguna (23) memasang jaring ikan di Bendungan Titab. Sesampai di lokasi sekitar pukul 14. 30 WITA, korban dan temannya mulai memasang jaring ikan di hulu bendungan titab.

Sekiranya ada pukul 17.00 WITA, korban bersama Wiguna terseret arus sungai dengan jaring yang mereka pasang. Namun Putu Wiguna berhasil menyelamatkan diri, sementara korban yang berniat menoling Rangga malah hilang terseret.

Sebelumnya Basarnas Bali menerima laporan kehilangan dari warga, kemudian menggerakkan tim rescue dari Pos SAR Buleleng. Namun hingga pukul 23.00 Wita tim SAR gabungan tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Dalam pencarian korban, Basarnas Balu melibatkan unsur Pos SAR Buleleng, TNI AL Celukan Bawang, Polsek Busungbiu dan Polair Polres Buleleng. Selain itu, Satpol PP Buleleng, Staff Camat Busungbiu, BPBD Buleleng, Bhuana Bali Rescue, ORARI serta keluarga korban dan masyarakat setempat.

Titab merupakan salah satu bendungan yang terletak di aliran sungai Tukad Saba dengan luas 69,54 km2. Bendungan ini mencakup wilayah Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Seririt di Kabupaten Buleleng.

Bendungan ini memiliki  tinggi 77,80 meter dari dasar galian dan puncak bendungan berada pada elevasi 164,00 m sepanjang 210 m dan lebar 12 m. Dapat mengairi irigasi seluas 1.794 hektar, dengan air baku sebesar 0,35 m3/dt, dan PLTA (MWH) sebesar 1,5 MW. (edo)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya