oleh

Alokasi Dana Rp 2,67 Triliun untuk Kartu Prakerja Tahun 2023

Jakarta, Lintasnusanews.com – Pemerintah menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp 2,67 triliun dengan target 595 orang penerima Kartu Prakerja. Sedangkan sisa target sebanyak 405 orang, pemerintah mengajukan tambahan alokasi anggaran Kartu Prakerja sebesar Rp 1,7 triliun, agar memenuhi 1 juta penerima.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan, program Kartu Prakerja telah terbukti memberikan harapan baru bagi anak-anak muda. Menurutnya, melalui Kartu Prakerja, penerima memiliki kesempatan besar untuk mendapat pekerjaan, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru, lewat berbagai pelatihan.

“Siapapun pemimpinnya ke depan, harusnya melihat bahwa Kartu Prakerja menjadi faktor pengungkit anak-anak kita. Mudah untuk bersaing di dunia kerja. Dengan kartu Prakerja, anak muda disiapkan karena begitu mengikuti wawancara kerja akan ditanya apa kemampuan dan pengalamannya,” kata Moeldoko.

Hal ini diungkapkan Moeldoko saat bertemu dan berdialog dengan manajemen pelaksana PMO Kartu Prakerja, di MNC Tower, Kebun Sirih, Jakarta, Selasa (28/02/2023). Acara dialog yang dipandu Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana PMO  Denni P. Purbasari itu, Moeldoko menyampaikan apresiasinya atas kinerja seluruh pelaksana PMO Kartu Prakerja.

Moeldoko mengatakan, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas hanya 150 orang. Namun PMO Kartu Prakerja telah mampu membuktikan bahwa kartu prakerja memiliki iimplikasi luar biasa terhadap dunia kerja di Indonesia. Bahkan, lembaga Kartu Prakerja saat ini sudah diakui secara Internasional.

“Tanpa kehadiran dan keterlibatan anda, saya pastikan Kartu Prakerja tidak seperti sekarang. Kartu Prakerja sudah menemukan bentuk yang ideal. Dan bisa menjadi contoh pelayanan publik ke depan,” ujarnya.

Moeldoko yang juga Wakil Ketua Komite Cipta Kerja itu juga menekankan pentingnya pelaksana PMO Kartu Prakerja. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap lembaga-lembaga pelatihan kerja terpilih. Terlebih, saat ini sudah menggunakan skema normal.

Mantan Panglima TNI itu juga berpesan agar pelaksana PMO Kartu Prakerja terus berinovasi dalam
memberikan pelayanan kepada calon-calon penerima manfaat. Meskipun program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja tersebut, belum bisa dipastikan apakah akan berlanjut atau tidak pasca2024.

“Yang anda perjuangkan adalah nasib anak-anak muda Indonesia, yang saat ini cemas, khawatir, dan galau. Karena belum mendapatkan pekerjaan. Jadi tetap berikan pelayanan yang terbaik lewat berbagai inovasi,” pesannya.

Kartu Prakerja Jangkau 16,4 juta Penerima

Sementara Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni P. Purbasari berharap dukungan Moeldoko, agar Prakerja bisa menjadi trendsetter bagi program pemerintah.

“Misalnya dalam mendesain situs program. Prakerja menunjukkan bahwa bukan hal tabu menampilkan website yang user friendly bagi penggunanya,” ucap Denni.

Sebagai informasi, alokasi anggaran Kartu Prakerja saat ini telah berhasil menjangkau hingg 16,4 juta penerima manfaat. Tingginya antusiasme masyarakat, membuat pemerintah kembali melanjutkan program tersebut pada 2023.

Pelaksanaan Kartu Prakerja diatur dalam tiga peraturan. Yakni, Perpres No 76/2020 dan Permenko Perekonomian No 3/2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja, serta PMK No 35/2020 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penganggaran, Pencairan, Pertanggungjawaban Dana Kartu Prakerja. (rls/edo)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya