oleh

Temui Moeldoko, Organisasi Penyiar Radio Harap Jadi Mitra Pemerintah

Jakarta, Lintasnusanews.com – Perwakilan organisasi Penyiar Radio Seluruh Indonesia (Persiari) berharap dapat menjadi mitra strategis pemerintah. Hal ini disampaikan Persiari saat menemui Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, pada Rabu (05/03/2023).

Moeldoko menyambut baik aspirasi Persiari sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, kolaborasi itu ini penting sehingga menjadi partner dalam pengelolaan isu strategis.

“Persiari memang perlu memposisikan diri sebagai mitra strategis pemerintah. Karena Persiari harus menjadi jembatan antara anggota dan pemerintah. Antara anggota dan masyarakat serta lembaga-lembaga lain. Kolaborasi ini menjadi penting. Karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Pemerintah perlu partner di berbagai bidang. Sehingga pengelolaan isu strategis bisa dilakukan bersama-sama,” ungkap Moeldoko.

Persiari menyampaikan 10 aspirasi kepada pemerintah melalui KSP. Dimana, salah satu aspirasi tersebut terkait dengan pemberian bantuan radio gratis bagi masyarakat khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

“Intinya masyarakat kita ini, utamanya yang berprofesi petani dan berada di daerah 3T tu masih tradisional. Saya berharap, misalnya di sela-sela pemutaran lagu, masyarakat juga diberikan edukasi bertani, atau penggunaan pupuk, dan lain-lain melalui siaran radio. Dan ya, Masyarakat perlu diberi radio gratis,” ujarnya.

Didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina Persiari, Moeldoko menyatakan siap memperjuangkan keberlanjutan dan standar kesejahteraan untuk profesi penyiar radio. Melalui revisi UU Penyiaran No.32 tahun 2002 yang dinilai sudah tertinggal.

Kepala Staf Kepresidenan pun menyebutkan bahwa standar kesejahteraan yang diperjuangkan tidak hanya terbatas bagi penyiar radio publik dan swasta. Namun juga bagi para penyiar radio komunitas di daerah.

Sementara Agung Suprio, selaku anggota Dewan Pembina Persiari, mengusulkan agar pemerintah menjadikan tanggal 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional. Pasalnya, berdasarkan sejarah, tanggal 1 April 1933 merupakan hari dimana Mangkunegara VII memprakarsai berdirinya radio berbahasa Indonesia pertama di kota Solo yang memancarkan informasi perjuangan dan program kebudayaan hingga ke Belanda. (rls/boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya