Manado, LN – Aparat TNI Sulawesi Utara menggelar Operasi Pengamanan Perbatasan Indonesia – Filipina di wilayah perairan Sulawesi Utara. Operasi gabungan TNI ini untuk memastikan wilayah pulau terluar Indonesia aman, dengan penambahan 2 pos pengamanan dan penambahan personil TNI yang ditugaskan di 5 pos pengamanan.
“Selama ini kita memang sudah menempatkan tiga pos di perbatasan terutama di pulau pulau terluar yaitu; di Miangas; Marampit dan Marore. Namun di tahun ini perhatian dari pimpinan teratas ini sangat luar biasa sehingga menambah dua pos baru kawasan kawaluson dan kabaruan”, papar Danrem 131 Santiago, Brigjend TNI Jhosep Robert Giri saat memimpin kegiatan operasi, Sabtu (18/05/2019) siang.
Giri menambahkan, Kawaluson berada di wilayah Sangihe, sementara Kabaruan berada di wilayah Talaud. Dengan demikian, jumlah personil yang ditugaskan di 5 pos ini pun bertambah dari sebelumnya 129 orang ditambah menjadi 209 orang.
“Karena itu, pengawasan di daerah daerah terluar ini sudah kami lakukan dengan memperketat kegiatan kegiatan aktivitas baik di darat maupun di laut untuk mengantisipasi terjadinya penyusupan penyusupan baik dari luar maupun dari dalam, termasuk yang akan menuju ke filipina untuk bergabung dengan kelompok isis yang berada di Marawi. Ini antisipasi antisipasi yang kita lakukan untuk mengamankan wilayah terluar di sulawesi utara”, ujar Danrem 131 Santiago
Operasi ini juga dilakukan dalam rangka pengamanan lalu-lintas penyeberangan Indonesia – Filipina maupun sebaliknya, pasca penangkapan sejumlah teroris oleh Densus 88 di sejumlah wilayah tanah air termasuk 2 terduga teroris yang ditangkap di kota Bitung Sulawesi Utara. Personil gabungan yang diturunkan dalam operasi ini masing-masing; TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat dan jajaran Kepolisian yang bertugas di Posko Perbatasan Filipina – Indonesia. (Ans)
Komentar