oleh

Gelar Rapim, BNN Perkuat Program P4GN Hingga ke Tingkat Desa

Denpasar, Lintasnusanews.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar Rapat Tingkat Pimpinan (Rapim) di salah satu hotel kawasan Ubung, Denpasar Bali. Dalam rapim yang dihadiri para kepala BNN seluruh Indonesia ini, membahas program penguatan Program Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) hingga ke tingkat Desa/Kelurahan serta evaluasi kinerja selama tahun 2019.

“Rapim kepala BNNP, BNNK seluruh Indonesia ini untuk mengevaluasi pekerjaan 2019 dan merencanakan tahun 2020 terutama untuk P4GN. Tadi pak gubernur menyampaikan menjadi insipirasi bagi kepala BNNP BNNK se-Indonesia, bagaimana bekerjasama dengan Gubernur, Bupati, Walikota di wilayahnya masing-masing. Mudah-mudahan ke depan BNN dengan pemda dan seluruh instansi yang terkait masalah narkoba bisa kita laksanakan secara optimal,” ungkap Kepala BNN RI, Komjen Pol. Heru Winarko, usai acara pembukaan Rapim di Denpasar, Selasa (28/01/2020) siang.

Winarko mengaku, pihaknya tengah memasang alat pendeteksi penyelundupan narkoba di sejumlah pintu masuk Indonesia termasuk di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Bali menjadi salah satu prioritas, karena merupakan pintu masuk wisatawan asing ke Indonesia.

“Kita pasang alat di Bandara, terkonek dengan Comand Center kita di Jakarta. Ada 7 pos kita pasang, termasuk di Bandara Bali, kami juga akan menambah alat itu sehingga benar-benar Bali ini bisa kita protek sehingga aman dan nyaman bagi warga khususnya dan wisatawan pada umumnya. Bali ini semua jenis (narkoba) ada, di sini ada heroin, kokain dan lain-lain, tempat lain heroin dan kokain sudah hamoir tidak ada,” ujar Komjen Winarko.

Baca: Tangkap Pelatih Surfing, BNNP Bali Amankan 29 Kg Ganja

Sementara Gubernur Bali, I Wayan Koster mengatakan, Bali sebagai destinasi wisata dunia merupakan pintu masuk 39 persen wisatawan saat berlibur ke Indonesia. Selain mendatangkan keuntungan ekonomi, Bali juga mengalami resiko tinggi, karena menjadi lahan peredaran narkoba sehingga Bali harus menjadi prioritas program P4GN BNN.

“Disamping membawa manfaat bagi ekonomi, Bali sebagai destnasi wisata dunia, juga menanggung resiko lain terhadap bahaya peredaran obat-obatan terlarang dan juga narkoba. Provinsi Bali harus menjadi program prioritas yang serius untuk menyelamatkan generasi muda. Karena bali menjadi target wisatawan dunia dan terbuka bagi wisatawan yang datang ke sini, tentunya ada sisi negatif yang harus kita jaga dari peredaran barang terlarang dan juga narkoba,” ungkap Koster.

Gubernur mengaku, tengah menyiapkan rencana kerja dan program aksi untuk pemberantasan narkoba hingga ke tingkat Desa/Kelurahan. Hal ini dilakukan melalui Desa Adat se-Bali untuk bekerjasama dengan seluruh aparat terkait dalam upaya pemberantasan narkoba.

“Saya telah menyiapkan rencana kerja dan program aksi khusus untuk berlaku di wilayah ini. Sehingga tadi saya minta petunjuk dari bapak Kepala BNN, karena Bali ini harus mendapat tempat yang khusus karena posisinya sebagai destinasi wisata Dunia. Kami di Bali sudah ada Perda Desa Adat dan seluruh koordinasi pemberantasan narkoba bisa dilakukan melalui Desa Adat yang ada di Bali,” pungkas Koster. (Boy/Tim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya