oleh

Terima Perpangan Visa Turis Tiongkok, Imigrasi Bali Tolak 17 Wisatawan

Denpasar, Lintasnusanews.com – Pasca penghentian penerbangan dari dank e Tiongkok oleh Kementrian Perhubungan sejak Rabu (05/02/2020) kemarin, Imigrasi Bali menerima perpanjangan Visa bagi wisatawan asal Tiongkok yang melebihi ijin tinggal. Para wisatawan asal Tiongkok yang masih di Bali saat ini berjumlah 5.000 orang itu, diminta menyertakan tiket kepulangan dari Tiongkok atau tiket lanjutan ke negara lain sebagai persyaratan mengurus perpanjangan Visa.

“Kita akan memfasilitasi perpanjangan visanya. Sesuai aturan, visa kunjungan akan diperpanjang sampai paling lama 6 bulan. Apabila bebas visa maka kita akan berikan perpanjangan secara darurat, setiap perpanjangan kita kasih satu bulan. Bagi Visa On Arrival, kita kasih perpanjangan satu bulan dan satu kali perpanjangan. Sampai sore ini baru ada 18 orang (turis china yang ajukan perpanjangan visa) tapi ini kan berkembang terus. Tidak ada syarat khusus tapi secara umum, dia harus menyertakan tiket kembali atau tiket terusan ke negara lain,” ungkap Kepala Kantor Kementrian Hukum dan Ham Bali, Sutrisno, Kamis (06/02/2020) petang.

Sementara itu, berdasarkan catatan Imigrasi Ngurah Rai, hingga saat ini telah menolak kedatangan 17 wisatawan asal berbagai negara. Para wisatawan itu ditolak karena memiliki riwayat 14 hari sebelumnya pernah masuk ke Tiongkok, sehingga dikhawatirkan mengidap gejala Virus Corona.

“Yang ditolak itu orang yang datang langsung dari China atau dalam waktu 14 hari dia pernah tinggal di China. Baik orang China sendiri maupun orang asing. Bagi orang China yang tinggal di tempat lain bukan di China ya gak masalah. Yang penting dalam kurun waktu 14 hari dia tidak tinggal di China,” ujar Sutrisno.

Sutrisno menjelaskan, 17 orang wisatawan yang ditolak masuk ke Bali masing-masing; asal China 2 orang, Romania 1 orang, Brazil 4 orang, Armenia 3 orang, Rusia 1 orang, New Zealand 1 orang, Inggris 1 orang, Ukraina 1 orang, Maroko 2 orang dan wisatawan asal Ghana 1 orang. Penolakan tidak berlaku bagi warga negara China yang telah lama tinggal di Negara lain.

Sementara itu, rencana Pemerintah Tiongkok menjemput warga negaranya yang masih berada di Bali, Sutrisno mengaku belum menerima pemberitahuan resmi namun telah berkoordinasi dengan stakeholder lain untuk mengantisipasi permintaan itu.

“Apabila ada itu, sudah kita siapkan dan kita akan fasilitasi. Kemarin rapat dengan semua stakeholder yang ada di sini, nantinya akan disiapkan airport yang di sebelah selatan dan itu krunya (kru pesawat) tidak boelh turun. Karena itu krunya pasti dari sana (China) langsung,” pungkas Sutrisno. (Tim/Boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya