oleh

Kementan Genjot Ekspor Produk Pertanian Dengan Penguatan Kostratani

Denpasar, Lintasnusanews.com – Kementrian Pertanian menggenjot ekspor produk pertanian dari Bali, karena Pulau Dewaata ini merupakan salah satu provinsi dengan perkembangan pertanian yang baik. Demi mencapai target, Kementerian Pertanian berupaya melakukan penguatan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).

“Bapak Mentan menugaskan kami untuk secara khusus mengawal pertanian Bali. Program peningkatan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian harus dipersiapkan. Selain juga identifikasi produk atau mapping produk pertanian yang siap ekspor,” ungkap Banun Harpini, Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Kementan dalam Focus Group Discussion (FGD) Pemantapan Kostratani Dalam Mendukung Ekspor Produk Pertanian, di Hotel Kuta Paradiso Bali, Selasa (25/02/2020) siang.

Menurut Banun, Kostratani bertujuan membangun ekosistem pertanian modern berbasis sains dan TIK melalui pemberdayaan penyuluh. Kostratani dibuat untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam menggerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan.

“Terobosan ini dilakukan sebagai pengembangan sektor pertanian dari hulu hingga hilir, sehingga diharapkan petani adaptif terhadap inovasi teknologi pertanian, termasuk mampu berinteraksi dengan media sosial dan perkembangan teknologi informasi,” kata Banun.

Dalam FGD ini, Banun juga menjelaskan program strategis Kementan lainnya untuk mendukung kesejahteraan petani, diantaranya penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang lebih besar dan skim yang lebih baik serta program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).

Kementan memperkuat akses informasi terkait potensi produk ekspor di masing-masing daerah, lakukan promosi serta membantu para petani yang berpotensi ekspor, agar dapat memasuki pasar ekspor.

Aplikasi IMACE (Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export) yang merupakan aplikasi peta potensi ekspor untuk setiap daerah dan komoditi unggulannya, telah memetakan komoditas unggulan ekspor Bali, antara lain kopi, kakao, salak, dan manggis.

“Mari kita perkuat struktur dan dukungan bagi petani ini. Kita buat rencana aksi yang implementatif, sehingga pemetaan kita kian akurat,” pungkasnya. (Tim/Boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya