oleh

Indahkan Himbauan Pemerintah, Umat Katolik di Bali Ikuti Misa Live Streaming

Denpasar, Lintasnusanews.com – Pasca himbauan pemerintah mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19, umat Katolik Keuskupan Denpasar yang membawahi wilayah Bali dan NTB, mengikuti perayaan misa secara online lewat live streaming sejumlah media sosial. Perayaan misa online ini digelar di seluruh paroki menyusul surat Uskup Denpasar, Mgr. Dr Silvester San yang menghimbau semua kegiatan keagamaan katolik ditiadakan untuk sementara waktu.

Misa yang digelar melalui media sosial Instagram dan Youtube ini sangat antusias diikuti umat  Katolik. Selain itu, ibadat live streaming juga digelar Gereja-Gereja Kristen Protestan yang tersebar di seluruh wilayah Badung dan Denpasar.

Uskup Denpasar, Mgr. DR Silvester San, Pr yang dihubungi melalui telephon mengatakan, saat ini sedang berada di luar Bali. Namun Uskup menyampaikan terima kasih kepada seluruh Umat Katolik Keuskupan Denpasar, yang telah meluangkan waktu dan tenaga mengikuti perayaan Ekaristi Minggu, walaupun tidak secara fisik hadir di Gereja-gereja yang ada.

Menurt Uskup, Injil hari Minggu 22 Maret tentang penyembuhan orang buta. “Pesannya antara lain, Tuhan, semoga aku melihat. Kita diajak untuk melihat dengan mata hati kemurahan Tuhan dan percaya kepada-Nya. Kita diajak untuk memiliki mata hati yang baik, supaya mampu memperlakukan sesama sebagai saudara saudari yang perlu dikasihi dan diperhatikan,’ tulis Uskup San melalui SMS, Minggu (22/03/2020) siang.

Pantauan Lintasnusanews.com melalui akun youtube Katedral Denpasar yang beralamat di Jalan Tukad Musi-Renon, tampak sepi. Dua orang Pastor yang memimpin perayaan ekaristi kudus, yaitu Pastor Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar, Romo Herman Yoseph Babey, Pr dan Romo Rony Alfridus Bere Lelo, memimpin perayaan ekaristi secara live streaming.

Dalam khotbahnya, Romo Herman Yoseph Babey, Pr menyampaikan pesan-pesan spiritual dari bacaan injil Minggu 22 Maret 2020 tentang orang buta disembuhkan. Menurut Romo Babey, Virus corona ini sering membawa manusia kepada berbagai macam bentuk keterpurukan iman. Dikatakan, saat manusia menghadapi situasi yang melanda dunia ini hanya sebatas melihat dengan mata manusia, bahkan maksimal dilakukan dengan perhitungan manusia, membuat manusia gampang menjadi orang yang putus asa dan tak berdaya.

Hal ini normal sebab tidak ada satu orangpun di dunia ini, anak kecil sekalipun ingin selalu mengalami penderitaan kesusahan penyakit bahkan kematian. Dari perasaan yg sangat manusiawi berhadapan denang persoalan dunia saat ini, kata Romo Babey, manusia harus cepat bergeser kepada perasaan iman untuk segera menjumpai Tuhan baik dalam relasi secara peribadi bersama keluarga maupun juga dalam ekaristi, supaya mampu melihat persoalan dunia dengan mata iman dan kemudian menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan.

Tuhan tentu tidak akan membiarkan kita ada dalam penderitaan yang berkepanjangan dan Tuhan pun tidak memberikan seluruh persoalan dan penderitaan di luar kemampuan manusia. Karna itu lanjutnya, langkah yang perlu diambil adalah keputusan untuk menterjemahkan seluruh persoalan dunia saat ini dengan iman kepada Yesus yang adalah Tabib Agung yang menyembuhkan, yang menyelamatkan, karena karya Allah Bapa yang mengutus-Nya adalah karya keselamatanjiwa manusia.

“Mari kita memanfaatkan masa pra paskah yang tersisa ini di tengah kesulitan dan persoalan dunia, tidak dalam ketakutan karena penderitaan fisik. Tetapi dalam kepastian iman, dalam harapan untuk membangun perjumpaan dengan Tuhan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang buta yang disembuhkan dan diselamatkan (seperti dalam Ijnjil). Bersama Keluarga di rumah, ada banyak waktu untuk kita duduk dan berdoa bersama ada banyak waktu bagi kita untuk membangun relasi dengan Tuhan dan kita yakin jika iman kita bangun dengan ketulusan, dengan penuh cinta Kasih kepada Tuhan, Tuhan tentu akan menghadirkan penyembuhan tidak hanya penyembuhan secara fisik, dibebaskan dari berbagai macam penderitaan dunia saat ini tetapi juga yang jauh lebih utama adalah penyembuhan secara jiwa. Maka pada saatnya kita boleh menyonsong dan mengalami kemuliaan bersama kemuliaan dan kebangkitan Yesus,” ungkap Romo Babey.

Dalam khotbahnya itu, Romo Babey yang juga Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar ini mengajak seluruh umat Katolik untuk selalu dengan tenang dan meyakini kebenaran akan kehadiran Allah yang menyembuhkan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

“Saya mengajak kita sekalian untuk senantiasa melihat segala sesuatu yang sedang melanda kita ini dengan hati, dengan iman. Sebab Allah melihat dengan hati sementara kita melihat dengan mata manusia. Mari kita datang ke sang Terang yaitu Yesus yang menyembuhkan dengan membawa seluruh diri kita, keluarga kita persoalan kita penderitaan dunia ini dan juga mereka yang bekerja dalam menyelamatkan dunia dari ancaman virus corona. Kita percaya dalam perjumpaan dengan Yesus sang Terang, Tuhan menyertai kita, Tuhan menyembuhkan kita, tidak hanya kesembuhan secara fisik tetapi juga kesembuhan jiwa. Mari kita tetap tekun dalam doa tetap dalam pengharapan Tuhan selalu sayang pada kita dan akan tetap menyayangi kita kapan dan dalam situasi apapun,’ pungkasnya. (tim/boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya