oleh

Natal 2021: Tahun Kedua Natal di Tengah Pandemi Covid19, Yakinlah Bahwa Masih Ada matahari di Balik Awan

Oleh: Arnoldus Dhae, S.Fil, M.Th

Perayaan Natal 25 Desember 2021 merupakan tahun kedua umat Kristiani merayakan dalam situasi pandemi Covid19. Merayakan kelahiran Yesus Kristus di Bethlemen dengan berbagai protokol kesehatan, namun sukacita selalu mewarnai kisah Natal.

Setiap perayaan Natal, umat di Gereja Katolik selalu menyanyikan Mazmur 97. Bahkan dalam refereinnya di ayat 1 berbunyi, ” Hendaklah langit bersukacita, dan bumi bersorak-sorai, di hadapan wajah Tuhan, karena Ia sudah datang’. Dan di ayat 6 mengatakan, ‘langit memberitakan keadilanNya, dan segala bangsa melihat kemuliaan Nya’.

Pertanyaan muncul, bagaimana mungkin langit bersukacita, bumi bersorak-sorai, di hadapan wajah Tuhan. Tuhan yang mana. Apakah Tuhan yang mengirimkan Covid19 ke dunia.

Tuhan yang mematikan pertumbuhan ekonomi. Tuhan yang akhirnya banyak negara melahirkan aturan pembatasan pergerakan manusia. Bolehkah Tuhan disalahkan? Umat dibatasi ke gereja. Banyak aturan pembatasan di gereja.

Itulah sesungguhnya misteri Natal. Kemampuan manusia untuk menyelami rahasia keberadaanNya terbatas. Pemikiran manusia untuk menyelami misteri penebusanNya terbatas.

Inilah rahasia inkarnasi Allah yang tampak dalam diri Yesus Kristus yang lahir melalui Maria. Allah yang menjelma menjadi manusia itulah yang dirayakan saat Natal. Namun sekaligus pada saat yang sama, Allah sedang menyucikan dunia ini.

Proses penyucian (santifikasi) itu pun yang juga dirayakan saat Natal. Saat Yesus datang ke dunia dalam rupa bayi yang lemah tak berdaya, namun di saat itu Allah sedang menunjukan kekuatannNya untuk menyucikan dunia.

Natal 2021, Misteri Tuhan Harus Diselami

Bagaimana kedua misteri ini dirayakan di tengah dunia yang sedang dilanda pandemi Covid19. Jawabannya adalah Allah bisa saja menggunakan virus yang dahsyat ini untuk menyucikan dunia.

Allah bisa saja menggunakan Covid19 agar dunia lebih bersih, lebih sehat, lebih berkualitas. Allah bisa menggunakan Covid19 agar dunia berubah, peradaban berubah, nilai kesehatan ditingkatkan, dunia dibersihkan.

Inilah waktu yang tepat untuk sungguh-sungguh mencari Tuhan. Di dalam Tuhan ada perlindungan yang utuh, termasuk perlindungan bagi kita semua di masa sulit.

Bagi orang katolik, Natal itu selalu memberi pengharapan baru, perspektif baru. Yakinlah bahwa masih ada matahari di balik awan yang kelabu atau mendung. Bahwa Allah selalu menyertai umatNya dalam situasi apa pun.

Yakinlah Covid19 akan selesai pada waktunya. Dan di saat itulah kita akan bernyanyi, “hendaklah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, di hadapan wajah Tuhan, karena Ia sudah datang,”. Amin

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya