oleh

Waspada Hepatitis Akut Misterius Pada Anak!!! Pemerintah Selidiki Epidemiologi

Jakarta, Lintasnusanews.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyelidiki epidemiologi Hepatitis akut pada anak demi meningkatkan kewaspadaan dini menghadapi hepatitis akut. Hepatitis akut yang terbilang misterius ini belum diketahui penyebabnya.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden dr. Brian Sriprahastuti mengatakan, penyelidikan epidemologi dilakukan agar segera ada tindakan. Apabila ditemukan kasus dengan gejala dan tanda hepatitis akut. Terutama pada anak dibawah usia 11 tahun.

“Investigasi penyebab hepatitis akut dilakukan pada setiap kasus. Mungkin melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap,” kata dr. Brian di Jakarta, Jum’at (06/05/2022).

Brian menegaskan, pemerintah juga telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan bagi fasilitas layanan kesehatan. Selain itu, kepada pemerintah daerah, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan pemangku kepentingan.

Langkah ini untuk kewaspadaan dini terhadap penemuan kasus hapatitis akut, yang belum diketahui penyebabnya tersebut.

Fenomena hepatitis akut menjadi sorotan dunia, setelah organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022. WHO menerima laporan 169 kasus di 12 negara, termasuk Indonesia.

Dalam dua pekan terakhir hingga 30 April 2022, dilaporkan 3 pasien anak meninggal diduga akibat hepatitis akut saat dirawat di RSUP Cipto Mangunkusumo.

Brian menjelaskan, hepatitis akut merupakan peradangan pada hati yang terjadi secara mendadak dan cepat memburuk. Menurutnya, gejala umum dari hepatitis yakni,  nyeri perut, kuning, diare, muntah-muntah. Selain itu, perubahan warna urine, feses berwarna pucat, demam tinggi atau riwayat demam, serta ditandai dengan peningkatan kadar enzim hati.

“Jika mendapati anak mengalami gejala-gejala seperti itu segera dibawa ke rumah sakit atau faskes. Karena jika terlambat penanganan akan terjadi  kegagalan fungsi hati yang ditandai dengan gangguan kesadaran,” jelasnya.

Hepatitis Akut Belum Diketahui Penyebabnya

Brian mengaku, sejauh ini belum diketahui penyebab dari hepatitis akut yang menjadi KLB tersebut. Sebab, dari hasil pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan adanya virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E yang umumnya menjadi penyebab hepatitis.

Dalam kaitan dengan kabar ditemukan SARS-CoV-2 atau Adenovirus pada beberapa kasus, menurut Brian, hal itu belum bisa dibuktikan.

“Sampai sekarang belum bisa dibuktikan bahwa kedua virus tersebut menjadi penyebabnya. Pemeriksaan lanjutan untuk mencari penyebab baik secara biologis maupun kimiawi masih terus dilakukan,” ujarnya.

Oleh karena itu, dr. Brian menghimbau masyarakat tidak panik, tetap tenang, dan berhati hati. Serta melakukan upaya pencegahan infeksi.

“Caranya dengan mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, makan makanan yang bersih dan matang penuh. Membuang tinja dan popok sekali pakai (diapers) pada tempatnya. Menggunakan alat makan sendiri-sendiri, memakai masker, dan tetap menjaga jarak,” pungkasnya. (tim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya