oleh

MPIG Kopi Arabika Sembalun Titip Harapan ke Coop Coffee Indonesia

Lombok, Lintasnusanews.com – Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Sembalun Lombok NTB menitipkan sejumlah harapan kepada Coop Coffee Indonesia. Harapan ini disampaikan Ketua MPIG Sembalun, Habibullah saat ditemui CEO Coop Coffee Indonesia, Reza Fabianus, Sabtu (27/01/2024) pagi di Kebun Kopi Arabika Sembalun.

“Kopi Arabika Sembalun ini ada di mana-mana luar Sembalun. Nah kemudian kita (petani kopi) berpikir bagaimana kalau ada perlindungan indikasi geografis (IG) gitu. Supaya orang mendapatkan kopi Sembalun itu satu pintu. Supaya kita tau pasar-pasar kopi yang besar itu,” ungkap Habibullah.

Baca juga: PINBAS MUI Sepakat Bersinergi Dengan Program Kemenkop Melalui Coop Coffee

Habibullah mengaku telah bersepakat dengan para petani dan pencinta Kopi Arabika Sembalun telah mengajukan permohonan sertifikasi ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kemnterian Hukum dan HAM pada Maret 2023  lalu. Namun hingga saat ini belum mendapat kepastian sertifikasinya.

Habibullah berharap, dengan adanya kunjungan CEO Coop Coffee Indonesia yang sebelumnya mengurus Revitalisasi MPIG Kopi Arabika Kintamani Bali itu dapat membantu komunikasi teknis dengan para stakeholder.

“Kami sudah ajukan sertifikasi Indikasi Geografis ini bulan Maret tahun lalu. Karena itu, kami berharap pak Reza yang sudah pengalaman urus di Bali itu bisa bantu kami,” ungkapnya.

Baca juga: Sukses Mengantar Kopi Kintamani Tembus Pasar Starbucks, Coop Coffee Jajaki Kopi Sembalun Lombok

Habibullah juga mengharapkan adanya tindaklanjut dari kegiatan serap aspirasi kolaborasi Kemenkop UKM Bersama Coop Coffee Indonesia di Lombok. Karena para petani di Lombok masih membutuhkan informasi dan edukasi, sehingga pemasaran Kopi Sembalun Lombok berkualitas.

“Kita (petani) di sini tuh harapan nya, edukasi atau informasi. Dari segi permodalan juga sih. Karena selain sebagai petani juga pengolah kopi. Harapan ke depan Kopi Sembalun ini terjual bagus dengan harga yang bagus, dengan kopi yang bagus juga,” harapnya.

Coop Coffee Indonesia Janji Fasilitasi Sertifikasi Indikasi Geografis Kopi Arabika Sembalun

CEO Coop Coffee Indonesia, Reza Fabianus bersedia memfasilitasi. Menurutnya, tujuan kedatangan tim Coop Coffee ke Lombok untuk menjajaki potensi dan karakteristik Kopi Sembalun Lombok dan mengetahui langsung kendala di lapangan.

“Coop Coffee Indonesia telah menandatangai perjanjian kerjasama riset pengembangan Kopi berbasis Indikasi Geografis Indonesia (IG) hingga tahun 2025, dengan Institut Pertanian Perancis (CIRAD) sebagai inovator sertifikasi IG dunia. Jadi yang membawa konsep indikasi geografis itu ya Perancis. Konsep ini dibawa oleh Perancis di tahun 2001 lalu diuji coba untuk Kopi Arabika Kintamani Bali,” jelas Reza.

Mantan Ketua Koperasi Nasional (Kopnas) itu menjelaskan, tujuan sertifikasi IG pendapatan para petani lebih besar. Oleh karena itu, keunikan dan karakteristik kopi disertifikasi menjadi produk premium sehingga penjualan petani lebih tinggi.

“Sejak kemarin (Jumat) kami datang ke Lombok berdiskusi dengan petani dan hari ini turun langsung ke kebun kopi untuk melihat langsung. Nah soal sertifikasi IG itu akan kita follow up dan kita terus membangun komunikasi teknis. Memang pascapengajuan biasanya membutuhkan waktu dua bulan untuk verifikasi, karena ini kan hak paten. Tapi karena ini sudah hampir setahun, Coop Coffee sebagai mitra kerja Kemenkumham akan menindaklanjuti,” katanya.

Sebelumnya pada Jumat (26/-1/2024 Coop Coffee Indonesia berkolaborasi dengan Kemenkop UKM berdialog dengan para petani dan pelaku UMKM Kopi di Lombok Utara. Dalam acara bertema serap aspirasi petani itu, para petani mengharapkan dukungan edukasi dan proses pascapanen.

Reza mengaku, kedatangan Coop Coffee ke Lombok ini juga sejalan dengan keikutsertaan Coop Coffee di Pameran Agrikultur terbesar di Eropa yaitu SIA Paris Expo di akhir Febrari 2024.

“Sehingga hasil penjajakan akan dipromosikan kepada buyer besar kopi di Perancis. Untuk mengangkat citra Kopi Arabika Sembalun di pasar kopi dunia,” pungkasnya.

Penulis/Editor: Ambros Boli Berani

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya