oleh

Komunitas Bandara Ngurah Rai Deklarasikan Zona Integritas Bebas Korupsi

Badung, LNN – Komunitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, mendeklarasikan Pencanangan Zona Integritas Kawasan Bandar Udara, Kamis (15/08/2019). Pencanangan yang merupakan upaya menciptakan wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) ini, seluruh stakeholder bersepakat mewujudkan komitmen pelayanan yang bebas dari korupsi, serta menciptakan reformasi birokrasi demi peningkatan kualitas layanan publik.

“Agar secara bersama-sama membangun integritas individu dan integritas organisasi di lingkungan kerja masing-masing agar Kawasan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dapat menjadi kawasan yang bersih dan terbebas dari tindakan yang koruptif, kolutif, dan nepotis,” kata Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV, Elfi Amir dalam sambutannya saat membuka acara, Kamis (15/08/2019).

Zona integritas adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah dan lembaga pelayanan publik di mana seluruh jajaran manajemen hingga staf di dalamnya memiliki komitmen untuk mewujudkan pelayanan yang bebas dari korupsi, serta memiliki semangat untuk menciptakan birokrasi bersih dan melayani.

“Dengan sederet upaya yang telah kita lakukan tersebut, pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, KPK, dan Ombudsman Republik Indonesia untuk melakukan penilaian sekaligus pembinaan di lingkungan Kawasan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai agar selanjutnya mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi,” ungkap Elfi.

Kepala Otban mengatakan, dengan banyaknya instansi yang menggerakkan roda operasional bandar udara, mutlak dibutuhkan sinergi antar instansi, serta dibutuhkan pula instansi komunitas bandar udara yang berintegritas.

“Berangkat dari situ lah, sejumlah instansi yang tergabung komunitas bandar udara secara kolektif mendeklarasikan komitmen untuk mewujudkan wilayah bandar udara yang berintegritas dan bebas dari korupsi,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali, Herry A.Y. Sikado. Herry menyatakan tekadnya mewujudkan kawasan bandar udara sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

“Sebagai pengelola bandar udara, kami tak ubahnya adalah pelayan bagi masyarakat luas, khususnya bagi pengguna jasa bandar udara. Sesuai dengan tugas yang diamanatkan kepada kami, melalui deklarasi ini, semakin mempertegas bahwa seluruh jajaran manajemen dan staf di PT Angkasa Pura I (Persero) untuk semakin mewujudkan layanan yang bersih, berintegritas, serta bebas dari praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,” tegas Herry.

Herry mengatakan, sebelum pencanangan zona integritas secara terpadu ini, beberapa instansi telah melakukan deklarasi secara masing-masing instansi. Herry berharap, seluruh instansi komunitas bandar udara dapat bersinergi untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali.

“Komitmen ini harus diwujudkan secara bersama oleh seluruh instansi anggota komunitas bandar udara. Berdekatan dengan momen peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, saya mengajak semua instansi untuk memerdekakan diri dari godaan tindakan bersifat KKN, serta menggunakan semangat Hari Kemerdekaan untuk membangun integritas diri dan instansi, demi peningkatan kualitas layanan kepada pengguna jasa bandar udara,” ujar Herry.

Sejumlah institusi yang hadir dalam pencanangan ini masing-masing; PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandar udara; Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV; TNI AU Pangkalan Udara I Gusti Ngurah Rai; Kepolisian Sektor Kawasan Udara Ngurah Rai; instansi CIQ (Customs Immigration and Quarantine) atau kantor Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina; Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai; Perum LPPNPI (Airnav) Kantor Cabang Denpasar; serta sejumlah maskapai dan ground handling.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali merupakan salah satu bandar udara tersibuk di Indonesia, dengan jumlah penumpang mencapai 63 ribu dan lebih dari 400 penerbangan setiap harinya. (AW)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya