oleh

Bali Fashion Trend 2019 Usung Tema Ramah Lingkungan

Nusa Dua, LNN – Menghadirkan ratusan hasil karya designer Indonesia maupun internasional, Bali Fashion Trend (BFT) kembali digelar di Hotel Inaya Putri Bali, kawasan wisata Nusa Dua Bali pada 07-09 November 2019. Pada event ke-5 tahun ini, BFT mengusung tema “Sustainable Fashion” dengan harapan event yang melibatkan designer internasional ini dapat membangkitkan kreatifitas karya designer Bali khususnya maupun Indonesia umumnya untuk bersaing di pasar internasional.

“Suatu hari saya yakin mimpi kita lahirkan berbagai macam brand Indonesia kita dengan berbagai macam desidner lokal Bali atau Indonesia bisa international. Dengan adanya Bali Fashion Trend ini, kita membangkitkan gairah kreatif dati teman-teman designer untuk semangat membangun industri fashion Indonesia,” ungkap Panitia BFT 2020, Ali Charisma, pada press conference, Kamis (07/10/2019) petang.

Bali Fashion Trend tetap konsisten mengusung tema ramah lingkungan, sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ramah lingkungan. Event tahunan ini trus berinovasi setiap tahunnya, namun tetap fokus kepada bahan dasar produk yang peduli lingkungan.

“Tema besar sustainable fashion ini tidak akan kita ubah karena kita akan bawa setiap tahunnya. Tetapi tema kecil kita akan lebih fokus ke tahun-tahun berikutnya untuk recycle, reduce atau upcycle. Kolaborasi kita juga semakin besar jaringan internasional juga semakin besar, sehingga kita harapkan tahun 2020 diharapkan teman-teman bisa menyampaikan produknya ke calon pembeli terkait produk terbaru dari masing-masing designer,” ungkap Ali yang juga seorang designer ini.

Pada hari pertama BFT 2020, ditampilkan karya sejumlah desainer dari dalam dan luar negeri yakni; karya eny Ming, Sav Lavin,Migi Rihasalay, Adhika Kebaya, Angeliqa Wu, Yons Yulizar, Dewi Suarjani, Angga Sari, Asti kaleta dan Saffana. Ajang kreasi desainer dalam negeri yang diselenggarakan oleh Indonesia Fashion Chamber (IFC) dituangkan kedalam sejumlah karya terbuat dari kain rayon yang diproduksi secara berkelanjutan.

Direktur Asia Pacific Rayon (APR), Basrie Kamba, melihat konsep sustainable fashion dan “Everything Indonesia” akan memperkuat peluang industri tekstil dalam negeri. Basrie yakin dengan memanfaatkan bahan baku tekstil dalam negeri, mendorong penggunaan produk lokal dimana seluruh pihak diajak untuk menggunakan bahan baku yang berasal dan diproduksi di Indonesia serta berorientasi pada kesejahteraan masyarakat seperti serat rayon yang diproduksi APR.

“Konsep sustainable fashion menjadi perhatian dunia. Dengan sejumlah keunggulan seperti bersumber dari bumi sendiri, biodegradable, serta terbarukan, rayon bisa menjadi alternatif sekaligus masa depan bahan baku tekstil. Mimpi menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan tekstil dan fesyen dunia bisa tercapai” ujar Basrie.

Pagelaran fashion show, APR berkolaborasi dengan desainer anggota IFC Sav Lavin dan Eny Ming dalam menampilkan 16 busana bercorak khas Indonesia yang terbuat dari rayon. Bali Fashion Trend 2020, menampilkan ratusan karya dari 35 desainer yang berasal dari Indonesia maupun designer internasional. (Boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya