oleh

Penyaluran BST Pemerintah Saat Pandemi Covid Disebut Sangat Efektif

Denpasar, Lintasnusanews.com – Pandemi Covid19 yang sedang menimpa dunia telah memberikan dampak yang cukup luar biasa kepada seleuruh sektor kehidupan. Selaian sektor kesehatan, sektor ekonomi sosial cukup memberikan efek yang luar biasa bagi masyarakat.

“Dengan pandemi ini, aktivitas masyarakat banyak yang terhenti, roda perekonomian mengalami perlambatan, sehingga aktivitas bisnis banyak yang tutup, akibatnya terjadi pemutusahn hubungan kerja secara besar-besaran,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Provinsi Bali I Wayang Parmiyasa saat talk show di Radio Elkoga, Denpasar, Selasa (11/11/2020).

Di tengah gelombang ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, pemerintah berikhtiar untuk senantiasa hadir mengatasi dampak dari pandemi tersebut.

Salah satunya Presiden Jokowi meluncurkan program bantuan sosial tunai (BST) demi menyasara kelompok-kelompok masyarakat yang terdampak secara dalam oleh kehadiran pandemi Covid-19.

Sasaran dari penyaluran BST ini yang pertama adalah masyarakat yang terdampak langsung, kedua kelompok masyarakat yang memang sebelum Covid telah mendapat bantuan.

“Mereka adalah kelompok masyarakat miskin, terlantar dan disabilitas sehingga secara otomatis kita masukkan datanya dalam kelompok penerima BST,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor POS Denpasar Imanuel Agoeng N menerangkan, demi efektifitas dari penyaluran BST ini, PT POS Indonesia sebagai penyalur bantuan sosial tunai betul-betul berupaya untuk melakukan proses penyaluran secara cepat dan tepat kepada masyarakat.

“Jadi kami dalam melakukan penyaluran melakukan berbagai macam cara dalam penyaluran BST ini, selain masyarakat datang langsung, kita juga melakukan pengantaran langsung, mendatangi rumah-rumah warga,” tuturnya.

“Kemudian ada juga yang dikumpulkan oleh pemerintah setempat kemudian kami datang melakukan pembagian, serta kami juga gencar mendekati komunitas-komunitas demi efektifitas penyaluran BST tersebut. Selain dari itu kami memanfaatkan teklnologi seperti penggunaan aplikasi POS Giro Mobile,” lanjutnya.

Sementara Arwin Saputra selaku pekerja seni di Pulau Dewata memaparkan bahwa diawal pandemi Covid-19, dirinya betul-betul merasakan dampaknya.

“Saya selaku pekerja seni merasakan dampaknya karena hampir semua cafe di Bali tutup sehingga tentu aktifitas kami selaku pekerja seni sempat terhenti,” tuturnya.

Namun seiring perjalan waktu kata Arwin, masyarakat mulai mampu menyesuaikan diri serta keagresifan pemerintah dalam menangani dampak pandemi ini.

“Ini cukup kami rasakan manfaatnya, dan akhirnya saya secara perlahan mulai berkatifitas kembali,” jelasnya.

“Kemudian terkait BST efek dominonya saya kira cukup lumayan karena aktifitas ekonomi mulai kembali pulih, namun tentu disana juga ada pengaruh dari program-program pemerintah yang secara konsisten dijalankan selama ini,” ujarnya. (awd/boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya