Denpasar, Lintasnusanews.com – Pandemi Covid19 berangsur reda setelah pemerintah gencar melakukan vaksinasi masyarakat hingga dosis ketiga atau booster. Namun demikian, transisi peralihan status pandemi ke endemi, masyarakat diminta tidak mengabaikan protokol kesehatan (prokes) Covid19.
Menurut Kementerian Kesehatan, menghilangkan suatu penyakit membutuhkan waktu yang panjang, apalagi Covid19 dua tahun melanda Indonesia. Karena melalui analisa dan kajian yang komprehensif, sehingga tidak lagi terjadi lonjakan kasus saat berstatus endemi.
“Tentunya kita harus bersiap untuk terus berdampingan dengan Covid19,” ungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid19 Kemenkes, dr. Nadia dalam lama resmi covid19.go.id Jumat (18/03/2022).
Menurutnya, Pemerintah Indonesia tidak terburu-buru untuk menyatakan transisi memasuki status endemi. Karena meski telah endemi nantinya, penyakit corona akan terus ada berdampingan dalam kehidupan manusia.
Oleh karena itu, pemetintah mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk bersama membangun Indonesia yang sehat termasuk para pelaku usaha.
Enesis Group yang bergerak di bidang minuman kesehatan dan produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods) turut berkontribusi membantu menyukseskan program pemerintah. Partisipasi ini untuk membantu percepatan vaksinasi agar herd immunity terus meningkat.
“Contohnya di DKI Jakarta, pada 21 Juni hingga 8 Juli 2021 lalu, Enesis Group berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Menyelengarakan sentra vaksinasi dengan harapan membantu terwujudnya “herd imunnity”. Serta membantu pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Public Relations Officer Enesis Group, Giza, Selasa (22/03/2022).
Sentra Vaksinasi Enesis berlokasi di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur dibuka sejak 21 Juni hingga 8 Juli 2021. Dengan sasaran target prioritas dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta yaitu pekerja transportasi publik dan masyarakat umum usia 18 tahun keatas.
Giza menuturkan, Antis Hand Sanitizer bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (parekraf) RI juga sempat meluncurkan mobil vaksinasi keliling. Program ini untuk menyasar pelaku parekraf dan masyarakat umum yang belum tervaksinasi di daerah Jawa, Bali, NTB sejak 20 November 2021.
Healthy Kit Eensis Group Lindungi Masyarakat Beraktifitas Masa Pandemi Covid19
Selain itu, pada 5 Januari 2022 Enesis Group bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, melalui Direktorat Jendral Perhubungan Darat. Enesis Gorup membagikan healthy kit yang berisikan Antis Hand Sanitizer, Plossa Minyak Aromaterapi, Soffell Anti Nyamuk, Scrubber dan vitamin Amunizer.
“Saat itu Elkana Lewerisa, Head of Public Relation Enesis Group secara simbolis menyerahkan healthy kit kepada Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Budi Setiyadi. didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur,” tutur Giza.
Selanjutnya Enesis Group juga membagikan 1.000 paket healthy kit di sejumlah wilayah di Bali termasuk Pasar Kreneng Denpasar. Kegiatan ini menyasar para pedagang yang berpotensi terpapar Covid19, karena kawasan ramai pengunjung. Program yang dilakukan saat varian Omicron tengah meningkat pada bulan Februari 20202 itu, mendapat apresiasi dari Pemprov Bali lewat Wakil Gubernur, Cok Ace.
Giza berharap, produk-produk kesehatan dari Enesis Grup ini diharapkan dapat melindungi masyarakat dari Covid19, selama tetap produktif beraktivitas di luar rumah.
Sebelumnya, Antis juga turut mendukung kegiatan vaksinasi di destinasi wisata prioritas seperti Mandalika, Toba, dan yang akan datang Labuan Bajo, Likupang dan Borobudur.
Hal senada disampaikan Chief Sales & Marketing Officer Enesis Group, Ryan Tirta Yudhistira. Menurutnya, dukungan dari Antis dapat mendorong bangkitnya pariwisata Indonesia. Melalui penerapan Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) dan turut meningkatkan perekonomian Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf RI dan juga stakeholders lainnyauntuk kerjasama dalam mobil vaksinasi keliling ini,” ujar Ryan.
Penulis: Agung Widodo
Editor: Ambros Boli Berani
Komentar