Maumere, Lintasnusanews.com – Kasus dugaan korupsi pengadaan Trafo listrik di IGD RSUD TC. Hillers Maumere yang merugikan negara Rp890 juta, diduga melibatkan dua oknum anggota DPRD Sikka. Kepala Kejaksaan Maumere, Fahmi saat dikonfirmasi Jumat (17/12/2021 mengaku masih terus melakukan penyidikan.
Ketika ditanya terkait dugaan keterlibatan oknum DPRD Sikka, Fahmi menepis dan meminta media tidak membuat opini berdasarkan informasi yang berkembang di masyarakat. Fahmi juga mengaku belum menyurati Gubernur NTT Victor Laiskodat terkait adanya dugaan keterlibatan oknum wakil rakyat Sikka.
“Mohon kepada rekan-rekan media hindari trial by the press. Jangan dibuat opini nanti sumir penegakan hukumnya. Informasi yang tidak keluar dari kami itu tidak menjamin kebenarannya. Kami belum sampai kesana,” tegas Fahmi.
IKLAN
Fahmi mengaku, tim penyidik Kejari Maumere masih terus melakukan proses penyelidikan. Dugaan keterlibatan oknum wakil rakyat itu pun ditepis Fahmi dan enggan berkomentar lebih jauh dengan alasan materi penyidikan.
“Nggak mungkin kita buka di sini. Mohon maaf. Kita tidak berhenti. Bekerja terus kita ini. Nantilah, seperti biasa kalau kita sudah nahan atau ada tambahan tersangka, pasti kita undang,” ujarnya.
Menurut Fahmi dalam proses penegakan hukum harus dilakukan secara profesional, sehingga tidak terkesan mengabaikan tupoksi masing-masing. Oleh karena itu, Fahmi meminta media dan masyarakat bersabar menanti kerja tim penyidik yang menangangi kasus dugaan korupsi pengadaan Trafo listrik di RSUD TC Hillers Maumere.
“Itu masih dalam ranah penyidikan. Kalau saya mengikuti pendapat umum, maka saya bertindak seperti hakim. Kami tidak terpengaruh opini. Kami bekerja lurus dan profesional. Sabar saja, dan doakan kami agar bisa bekerja dengan baik,” katanya.
Sebelumnya pada 18 November lalu, Kejari Maumere menahan 2 orang tersangka yakni AD, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pengadaan Trafo Listrik dan PL selaku penghubung dalam kasus ini. PL ditangkap di luar Kota Maumere pada Senin 15 November lalu. (rel)
Komentar