oleh

Warga Negara Inggris Meninggal, Kapolresta Denpasar: Bukan Korban Pembunuhan

Denpasar, Lintasnusanews.com – Harper Matthew (47) warga negara Inggris ditemukan meninggal dengan sejumlah luka akibat benda tajam di beberapa bagian tubuhnya. Polresta Denpasar menyatakan, warga asing ini bukan korban pembunuhan seperti kabar yang sempat beredar.

“Dari fakta-fakta, dari hasil analisa dan pemeriksaan forensik, bisa disimpulkan luka-luka tersebut dilakukan oleh korban sendiri atau korban bunuh diri,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, Rabu (19/01/2022) di Denpasar.

Hasil forensik terang Kombes Jansen, ditemukan luka terbuka pada bagian leher sepanjang 7 centimeter, luka terbuka di bagian uluhati 3 centimeter. Selain itu, luka terbuka di perut kiri bawah dan kanan bawah 3 centimeter dengan kedalaman 2 centimeter.

“Terdapat luka di leher kiri bekas sayatan, luka tusuk dada tembus ulu hati, luka tusuk bagian perut bawah kanan dan kiri. Dilihat dari pola dan gambaran luka, semuanya terjangkau oleh tangan korban,” jelasnya.

Terkait dengan luka memar, Kapolresta menegaskan hal itu dikarenakan korban sebelumnya mengalami kecelakaan lalu lintas di daerah Suwung, Denpasar Selatan, Senin (10/01/2022) lalu.

Di mana kronologinya saat itu korban mengendarai mobil dan menabrak warung di pinggir jalan.

“Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bali Mandara. Namun belum sempat dilakukan pengobatan, yang bersangkutan melarikan diri. Jadi itu mengenai luka memar yang ditemukan di tubuh korban,” bebernya.

Warga Negara Inggris Ditemukan Meninggal oleh Karyawan Hotel

Sebelumnya, korban ditemukan tergeletak tak bernyawa di salah satu kamar di Perumahan Samatha Citra Kuta, blok A/8, Lingk. Taman Giri Mumbul, Kuta Selatan, Badung, Kamis (13/01/2022) sekitar pukul 06.10 Wita.

Saksi mata berinisial Emmy Martha Pakpahan (42) menerangkan, sebelumnya saat tengah tertidur ia dibangunkan oleh korban untuk diajak pergi.

Saat itu korban juga dikatakan berbicara sendiri dan terlihat panik. Saksi lalu mencoba menenangkan dengan memberinya air putih namun korban masih tetap berhalusinasi.

Melihat itu, saksi keluar rumah untuk menghubungi anak perempuan korban yang ada di Amerika Serikat.

Setelah memberitahu kondisi korban ke anaknya, saksi lalu masuk namun pintu kamar terkunci dan korban berada di dalam.

Khawatir terjadi sesuatu, saksi memanggil memanggil Rizka Nirmalasari (33) selaku pemilik rumah agar meminta bantuan warga untuk membuka kamar korban.

Kurang lebih tiga puluh menit, beberapa warga kemudian datang dan membuka paksa pintu kamar. Di sana korban ditemukan tergeletak dengan kondisi penuh luka, serta terdapat pisau di lantai tidak jauh dari korban.

“Jadi dugaan awal korban melakukan perbuatannya dikarenakan depresi. Pada saat olah TKP ditemukan banyak obat-obatan, dan dari keterangan saksi, korban memang kerap minum obat untuk menghilangkan depresi,” tegasnya. (awd)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya