Denpasar, LNN – Jelang liburan akhir tahun 2019, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Denpasar memastikan tidak ada kembang api dan mercon di hotel kawasan Wisata Sanur. Hal ini untuk memberikan rasa aman bagi wisatawan asing maupun wisatawan nusantara yang selalu memadati Bali untuk merayakan Natal dan malam pergantian tahun.
“Kita mempunyai networking dengan kepolisian dan TNI, lalu Sanur sendiri melalui yayasan kita ada Banswakarsa Sanur. Dan ini melibatkan seluruh elemen pengamanan, contohnya kami punya Badan Keamanan Desa (Bankamdes) lalu ada kamling-kamling dan juga ada Ormas Sanur bersatu. Kita pasang strategi, dimana pos polisi, dimana kamlingnya dan masyarakat serta kelian. Sehingga mereka mempersuasi masyarakatnya untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Ketua PHRI Kota Denpasar, Ida Bagus Sidharta Putra, Rabu (11/12/2019) petang.
Baca: Ketua PHRI Denpasar: Momen Liburan Nataru Dongkrak Okupansi Hotel
Pria yang akrab disapa Gus De ini menjelasan, pengamanan kawasan wisata Sanur khususnya melibatkan semua elemen pengamanan dan telah menjadi tradisi akan digelar pasukan gabungan dua minggu sebelum malam pergantian tahun. Gus De mengaku, pihak keamanan akan melarang kembang api di kawasan hotel sehingga momentum kembang api akan memanfaatkan ruang publik.
“Jadi kita terintegrasi, biasanya ada gelar pasukan untuk penempatan pos dan personil. Jadi sangat sudah ritual kita lakukan hal-hal semacam itu. Dan kita bersyukur selama beberapa tahun belakangan ini aman di Sanur. Kita juga larang sesuai anjuran yang mana tidak ada kembang api. Kita kumpulkan kembang api di titik-titik tertentu misalnya titik Matahari Terbit dan Mertasari. Jadi ruang-ruang publik itu. Hotel memang jarang sekali mereka melakukan hal-hal seperti itu,” ungkap sosok muda yang juga pemilik Santryan Group ini.
Baca: Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Fasilitasi Lahirnya Sanur Hospitality Forum
Gus De memastikan, wisatawan yang berlibur di kawasan wisaat Sanur, keamanan dan kenyamanannya terjamin berkat kerjasama masyarakat dan aparat keamanan.
“Jadi dari sisi keamanan kita yakin sekali. Misalnya ada hal-hal seperti ada orang mabuk dan hal semacam itu. Kita gerakan dari unsur masyarakat, kepolsian TNI kita libatkan semua yakni Polsek dan Koramil,” pungkas Gus De. (Boy)
Komentar