oleh

Royal Tulip Jimbaran Siap Sambut Wisatawan Asing, Turis Australia Promosi Bali Dibuka

Denpasar, Lintasnusanews.com – Pulau Dewata Bali kembali ramai dikunjungi turis asing, setelah kebijakan bebas karantina Pemerintah Indonesia diberlakukan sejak 07 Maret lalu. Mengantisipasi lonjakan kunjungan, hotel di Bali mulai mempersiapkan fasilitas dan tawaran paket wisata.

Royal Tulip Springhill Ressort Jimbaran Bali yang merupakan salah satu hotel bintang lima itu, telah mempersiapkan kedatangan turis asing maupun lokal. Sejumlah fasilitas untuk memanjakan para wisatawan pun telah siap, termasuk fasilitas kamar untuk keluarga maupun perorangan.

Resor mewah ini menyediakan 132 kamar dan 18 unit villa untuk liburan maupun perjalanan bisnis. Suasana balkon yang tersedia di deluxe room berukuran 55m2, family suite berukuran 123m2 pun dilengkapi meja kerja.

Wisatawan juga dapat memilih presidential suite di kamar mewah berukuran 169m2. Presidential Suite dilengkapi ruang tamu dan ruang makan. Kamar ini menawarkan TV LCD, safe deposit box, WiFi gratis, fasilitas teh & kopi. Selain itu, layanan bak mandi besar dan balkon dengan pemandangan menghadap ke kolam renang atau taman.

Letaknya pun terbilang strategis karena tidak jauh dari kawasan Pantai Jimbaran. Selain itu, sejumlah fasilitas seperti ruang rapat, kids club, area kolam renang yang luas serta design kamar yang nyaman memanjakan wisatawan.

Design kamar type deluxe room pun berbagai pilihan pemandangan seperti kolam renang, taman dan didesain seperti studio jika memilih kerja sambil liburan.

Fasilitas kamar Royal Tulip Springhill Resor Jimbaran. Foto: Lintasnusanews.com/Ambros Boli Berani
Fasilitas kamar Royal Tulip Springhill Resor Jimbaran. Foto: Lintasnusanews.com/Ambros Boli Berani

Fasilitas Royal Tulip Springhill Resor Jimbaran Bali

Sementara layanan restoran Basil & Thyme juga menyediakan pilihan makanan Asia dan Mediterranean yang disiapkan oleh chef terbaik. Restoran dan bar kami dibuka dari pagi untuk sarapan hingga larut malam. Para turis asing maupun lokal dapat menikmati kopi dan aneka koktail yang menggugah selera.

General Manager Royal Tulip Springhill Resor Jimbaran, Lie Yuliantini mengaku telah siap menyambut wisatawan asing maupun lokal. Apalagi selama dua tahun terakhir sejak pandemi Covid19, pendapatan menurun karena turis asing tidak datang ke Bali.

Menurutnya, 80 persen perekonomian Bali mengandalkan sektor pariwisata sehingga sangat terdampak pandemi Covid19. Oleh karena itu, dengan dibuka kembali pintu masuk Bali dapat meningkatkan pendapatan bagi hotel dan restoran.

“Pembukaan turis mancanegara (asing) ini akan membawa harapan baru bagi kita. Seberapa penting itu buat kita, pastinya sangat penting. Saat ini kita sudah siap untuk kedatangan wisatawan mancanegara. Kondisi ini kami alami dua tahun. Kalau bisa dikatakan, saat ini kita sudah bleeding (berdarah),” ungkap Lie.

Lie menuturkan, selama pandemi Covid19 dua tahun terakhir, Royal Tulip Springhill Resor Jimbaran tidak tutup. Sehingga pembukaan Bali untuk turis asing ini dapat mengembalikan pendapatan yang anjlok.

“Kita paham betul, pandemi Covid ini adalah badai untuk masyarakat internasional rasakan dan bahkan saudara-saudara kita di Nusantara rasakan. Tapi di Bali, perahu kita berbeda. Untuk dua tahun ini property kita tidak pernah tutup, sehingga kita berusaha sekali untuk survive. Harapan kita, ini bisa membantu revenue kita yang sudah terseok-seok,” pungkasnya.

Turis Australia Ajak Wisatawan Asing Kembali ke Bali

Sementara itu, sejumlah turis asing asal Australia yang ditemui saat tiba di Bali mengaku kangen Bali dan prihatin dengan kondisi Bali yang jauh dari kata ramai. Menurut mereka, pariwisata Bali harus dipromosikan lebih untuk menarik kembali turis asing ke Pulau Dewata.

Senang rasanya sudah bisa kembali ke Bali. Senang, lihat saja sekeliling kita sekarang, indah. Tidak ada suasana seperti ini di Australia. Australia juga bagus, tapi senang bisa kembali ke Bali. Saya harap lebih banyak Australia akan datang kembali ke Bali. Ekonomi Bali membutuhkan turis. Bali merindukan wisatawan, orang orang membutuhkan pariwisata kembali. Saya merindukan semuanya. Bintang, pantai, matahari terbenam, semuanya,” tutur Mathew di Pantai Kuta.

Hal senada disampaikan turis asal Melbourne Australia saat landing di Bandara Ngurah Rai Bali. Mereka prihatin Bali yang terlihat sepi dan membantu promosikan Bali ke turis asing agar mengunjungi Bali.

“Seharusnya dipromosikan bahwa Bali sudah terbuka untuk publik Australia. Dan seharusnya (beritanya) lebih antusias disambut oleh Australia. Seharusnya semua pesawat terisi penuh, dengan penerbangan 3 kali sehari menurut saya,” ungkat Stevo Mamic.

Menurut Stevo, masyarakat Bali harus bersabar hingga liburan Natal dan Tahun Baru pada Desember mendatang. Karena turis Australia akan banyak kembali ke Bali. Ia juga mengaku prihatin melihat kondisi Bali yang sepi dari turis asing, sehingga berharap ekonomi Bali segera pulih.

“Warga setempat (Bali) harus menunggu paling tidak sampai natal sebelum semuanya kembali normal. Tidak banyak yang berubah di enam bulan terahir. Masyarakat Bali sudah menderita, pariwisata untuk segera pulih kembali. 1,6 juta turis Australia ke Bali tiap tahun. Kembali, kembali (ke Bali), Bintang selalu dingin di Bali,” ujar Stevo.

Penulis: Ambros Boli Berani/ Amilia Rossa

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya