oleh

Mengenal Proses Pembuatan Jagung Titi, Makanan Khas Flores Timur

Larantuka, LNN – Beragam makanan khas yang dijadikan oleh-oleh, bila anda berkunjung ke Kabupaten Flores Timur, NTT. Salah satunya, makanan khas yang mirip popcorn adalah Jagung Titi, yang terasa renyah dan gurih.

Menghasilkan Jagung Titi yang berbahan dasar jagung ini pun terlihat unik, karena biasanya kaum wanita Pulau Adonara mengolahnya dengan cara tradisional. Meskipun beragam hasil olahan jagung, namun tradisi “Gae wata” tidak tergilas jaman dan masih dipertahankan oleh masyarakat Adonara, NTT.

Demi mempromosikan tradisi dan budaya masyarakat setempat, Panitia Festival Nusa Tadon 2019 pun menghadirkan 150 kaum wanita Adonara untuk mempertontonkan proses pembuatan Jagung Titi kepada para pengunjung Festival. Sebanyak 150 kaum ibu sengaja dijejerkan di ruas jalan masuk arena festival di Desa Kiwangona, Kecamatan Adonara Timur.

Yuliana Abon Boli, salah seorang peserta Festival asal Desa Nelelamawangi, Kecamatan Ile Boleng. Foto: Istimewa

Dengan bermodalkan biji jagung, para wamita Adonara menggoreng jagung hingga matang menggunakan Tembikar. Proses menggoreng biji jagung hingga matang juga masih dilakukan secara tradisional menggunakan api dari kayu untuk memanggang tembikar sebagai wadah penggorengan.

Biji jagung yang sudah matang, kemudian diangkat menggunakan tangan ke atas Batu yang berbentuk Plat ukuran sedang, kemudian dititi menggunakan Batu yang berukuran kecil. Proses ini dilakukan secara berulang, ketika biji jagung dalam tembikar telah habis dan diisi kembali dengan yang baru.

Proses pembuatan Jagung Titi masal yang ditampilkan sebelum pembukaan Festival pun menarik perhatian Bupati Flores Timur, Anton Gege Hadjon, Wakil Bupati, Agus Payong Boli, Sekda dan rombongan pengunjung Festival Nusa Tadon. Bupati bersama rombongan pun berhenti sesaat dan menyaksikan dari dekat proses pembuatan jagung Titi.

Meski asap api mengganggu pandangan mata, namun rombongan bertahan mencicipi makanan khas ini dari satu stand ke stand yang lainnya. Berdasarkan data Panitia, 150  wanita peniti jagung ini berasal dari 3 kecamatan di Pulau Adonara yakni; Kecamatan Ile Boleng, Adonara Timur dan Kecamatan Witihama. (Nis/ Boy)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya