oleh

Kemah Bhakti Pesisir KKP Edukasi Pelajar Bahaya Sampah Plastik

Denpasar, LNN – Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Kemah Bhakti Pesisir sebagai bagian dan Program Gerakan Cinta Laut dengan melibatkan para mahasiswa dan pelajar pencinta alam se-Bali, di Pantai Mertasari, Sanur Bali. Kegiatan yang digelar 10-11 Desember ini sebagai bentuk edukasi dampak sampah plastik bagi lingkungan, dengan tujuan para peserta bisa menjadi relawan peduli sampah di lingkungan kampus dan sekolahnya.

“Kita mau menyadarkan generasi muda kita akan dampak sampah plastik terhadap lingkungan, ekosistem mangrove juga mitigasi bencana. Kegiatan hari ini adalah sosialisasi dampak sampah plastik, praktik pemilahan sampah dari WWF, sosialisasi penanaman mangrove, sosialisasi mitigasi bencana dan juga bagaimana pengelolaaan sumberdaya pesisir dan lautan,” ungkap Fina Ardarini, Kepala Bidang Rehabilitasi Ditjen Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Selasa (10/12/2019) siang.

Direktorat Jendral Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP, melibatkan sejumlah elemen dalam kegiatan Kemah Bhakti Pesisir masing-masing, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Denpasar, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Kwarda Pramuka, Yayasan WWF Indonesia, Mapala dan Sispala se-Bali.

“Harapan kami, materi yang di sini bisa dibawa ke lingkungannya baik di sekolahan maupun di kampusnya, supaya mereka bisa melakukan penyadartahuan yang mirip dengan kegiatan ini dan bisa menularkannya kepada teman-temannnya di lingkungannya,” harap Fina.

Selain edukasi para pelajar dan mahasiswa, Kemah Bhakti Pesisir ini juga dirangkai dengan Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) serta aksi penanaman mangrove di kawasan wisata pantai Mertasari Sanur. Selain para pelajar, KKP juga melibatkan nelayan sekitar kawasan Sanur Bali sehingga target peserta yang hadir pada GBPL dan penanaman mangrove mencapai 500 orang.

Kementrian Kelautan dan Perikanan terus menggelar berbagai aksi dan kegiatan memerangi sampah plastic, karena saat ini Indonesia masih menempati urutan kedua penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia yakni 187 juta ton per hari setelah China yang mencapai 262,9 juta ton. Pasca Our Ocean Conference tahun 2018, Indonesia menargetkan pada tahun 2050 mendatang dapat mengurangi sampah plastik ke lautan sebesar 70 persen. (Boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya