oleh

Potensi Pariwisata Flores Dorong Afra Lamatokan Buka Les Privat Bahasa Inggris

Larantuka, Lintasnusanews.com – Potensi Pariwisata Pulau Flores NTT tak jauh berbeda dengan Pulau Dewata Bali yang menjadi destinasi pariwisata internasional. Namun sumber daya manusia dalam menguasai bahasa asing menjadi penopang pengembangan pariwisata masih jauh dari harapan.

Melirik potensi ini, Maria Immaculata Afra Lamatokan (30), warga Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur NTT memilih pulang kampung. Afra kemudian membuka jasa les privat bahasa Inggris bagi para pelajar di kampung halamannya.

Menurutnya, dengan menguasai bahasa Inggris maka generasi muda dapat membantu pemerintah dalam pengembangan potensi pariwisata Flores Timur khususnya dan Pulau Flores umumnya. Apalagi, saat ini Pemerintah Provinsi NTT sedang gencar mengembangan potensi Pariwisata Flores.

“Pulau Flores ini cantik dan pesona wisatanya sudah kancah internasional. Dengan berbahasa Inggris baik, bisa jadi peluang kerja 10 tahun mendatang,” ujarnya saat ditemui Lintasnusanews.com, Sabtu (08/01/2022).

Menamatkan pendidikan Strara II (S2) Jurusan Magister Pengelola Lingkungan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2017 lalu, Afra sempat mengajar di sekolah Internasional Montessori School di Yogjakarta. Dengan bekal kemampuan pendidikan bahasa Inggirs, Afra memutuskan pulang kampung dan menjadi dosen di Institut Keguruan dan Teknologi (IKTL) Larantuka.

Bahasa Inggris Faktor Penting Pengembangan Potensi Pariwisata Flores

Selain menjadi dosen, wanita milenial keturunan Pulau Adonara Flores Timur itu tergerak hatinya untuk mempersiapkan generasi muda dalam hal kemampuan berbahasa Inggris. Afra kemudian membuka les privat di Hokeng bagi anak muda agar cakap dalam menggunakan bahasa Inggris.

Anak pertama dari dua bersaudara, buah hati pasangan Antonius Wadan Sao dan Cristina Lisnawati ini juga membuka les privat Matematika bagi siswa SD dan Fisika untuk siswa SMP dan SMU. Kedua orangtuanya yang juga berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris dan mengabdi di Kecamatan Wulanggitang ini, berharap dapat berkontribusi bagi daerahnya.

“Saya tawarkan metode pendampingan belajar bahasa Inggris baik percakapan maupun menulis. Niat memang mau buka peluang kerja sendiri dan juga membantu belajar anak-anak disini,” ujarnya.

Menurutnya, les privat yang dibuka ini juga merupakan peluang usaha baginya di kabupaten asalnya di ujung timur Pulau Flores ini. Meskipun tarif yang diterapkan setiap pertemuan terbilang kecil, karena mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat setempat.

“Matematika hanya khusus SD. Bisa fisika dan kimia juga tapi kalau SMP dan SMA metodenya lebih kompleks jadi saya agak sulit. Biaya sekali ngajar 20ribu. Kalau dua mata pelajaran sekaligus tinggal tambah 5 ribu,” pungkasnya. (pkl)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya