oleh

Breaking News!!! Bertambah 47 Orang Positif Tertinggi Sepanjang Covid di Bali, Didominasi Klaster Baru Pelaku Perjalanan

Denpasar, Lintasnusanews.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat penambahan pasien Covid-19 di Bali pada Rabu (15/o6/2020) sebanyak 47 0rang. Penambahan pasien positif hari ini didominasi klaster baru pelaku perjalanan yang melakukan test swab mandiri, disusul hasil tracing contact oleh tim surveilens dinas kesehatan pasca temuan pasien positif sebelumnya.

“Dominan dia lakukan swab mandiri sebagai syarat pelaku perjalanan. Kemudian kluster kedua adalah hasil tracing contact. Kota Denpasar yang sejak ditemukan kasus posotif di pasar ( Pasar Badung) kan tiap hari dilakukan tracing contact. Yang kita temukan kontak langsung, langsung diambil swab dan itu rata-rata ditemukan hasil swab positif,” ungkap Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, ketika dihubungi melalui sambungan telepon Senin (17/o6/2020) petang.

Baca: Menpar Tinjau Persiapan New Normal di Bali, Pariwisata akan Dibuka Bertahap

Rentin menjelaskan jumlah pasien positif Covid-19 di Bali tercatat 829 orang dan pasien sembuh bertambah 32 orang menjadi 542 orang, sementara jumlah pasien meninggal hingga saat ini sebanyak 6 orang. Penambahan pasien positif yang signifikan sepanjang Covid di Bali ini ditemukan dari klaster baru pelaku perjalanan dan hasil tracing contact tim surveilens.

“Disatu sisi tim surveilens yang menemukan tracing kontak langsung, disisi lain ada insiatif warga yang melakukan test swab mandiri ini juga ditemukan sebagai kluster baru. Klaster baru secara acak contohnya hari Sabtu lalu tanggal 13 Juni itu pertama kali peningkatan tertinggi 22 yang postifif itu 17 klaster mandiri dari pelaku perjalanan yang swab mandiri ke RSPTN atau Lab lain itu juga hasilnya postif. Hari ini juga angkanya belasan dari 47 itu, jumlah ini mendekati angka pada Sabtu lalu itu,” papar Rentin yang juga menjabat Kepala BPBD Provinsi Bali ini.

Rentin meminta masyarakat mewaspadai orang tanpa gejala (OTG) dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

“Dengan kondisi ini satu sisi petugas dinas kesehatan semakin berhasil lakukan tracing contact dan sisi lain kita perlu waspadai adalah OTG. Yang inisiatif sendiri ini kan dia tanpa gejala karena persyaratan dia akan melakukan perjalanan sehingga secara sadar upaya test swab mandiri dan ternyata dia ditemukan positif test swab. Yang begini justru lebih berbahaya ketimbang tracing contact yang kita lakukan,” harap Rentin.

Pasca temuan positif klaster baru pelaku perjalanan mandiri, petugas langsung karantina di RSPTN Unud dan para pengantar serta melakukan test swab di lingkungan tempat tinggal pasien.

Rentin menambahkan, meningkatnya jumlah pasien yang signifikan, Gubernur Bali I Wayan Koster memanggil Bupati Badung i Nyoman Giri Prasta dan Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, untuk membahas langkah-langkah antisipasi yang harus dilakukan pemerintah.

“Untuk deteksi dini misalkan dengan rapid test massal untuk screening lebih awal. Sebuah wilayah yang ditemukan transmisi lokal dengan angka merah maka secara parsial akan diambil test secara massal untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (tim/boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya