oleh

Gubernur Maluku: Ketahanan Nasional Harus Terus Dibina

Ambon, LNN – Gubernur Maluku, Murad Ismail mengapresiasi sosialisasi pengukuran Indeks Ketahanan Nasional (IKN) dan integrasi data provinsi berbasis kabupaten dan kota di Provinsi Maluku yang digelar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI di Hotel Santika Ambon, Rabu (07/08/2019). Gubernur berharap, ketahanan nasional harus berisi ketangguhan, keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional untuk menghadapi segala bentuk ancaman yang datang dari dalam maupun luar.

“Ketahanan nasional harus diwujudkan dan dibina terus menerus, terpadu dan sinergi melalui delapan pendekatan aspek kehidupan nasional, terdiri dari tiga aspek alamiah (tri gatra) yang bersifat statis, dan lima aspek kehidupan (panca gatra) yang bersifat dinamis,” ungkap Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Hamin bin Tahir, didampingi Wakil Gubernur Lemhanas RI Marsekal Madya TNI Wieko Sofyan, saat membuka IKN, Selasa (06/08/2019) di Ambon.

Menurut Gubernur, hubungan antara kedelapan gatra tersebut saling terkait dan menyeluruh untuk membentuk tata-laku masyarakat dalam kehidupan nasional. Dengan demikian, implementasinya diselenggarakan dengan mengutamakan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan keamanan yang serasi, selaras dan seimbang.

Diakui Gubernur, kedepan Indonesia sebagai sebuah negara akan terus menghadapi perkembangan dunia global. Namun dalam pelaksanaannya, kelima indeks ketahanan pancagatra maupun trigatra pada tiap wilayah provinsi di Indonesia masih terdapat kelemahan dam kekurangan.

Disamping itu, ada beberapa indikator pendukung lainnya, yaitu indeks ketahanan demokrasi, ekonomi, ideologi, bela negara dan wawasan kebangsaan, dimana secara umum indeks ketahanan nasional cukup tangguh dan tidak membahayakan stabilitas nasional.

“Indeks ketahanan yang masih lemah dan belum tangguh diantaranya, indeks ketahanan ekonomi masih berbeda untuk tingkat kemiskinan di tiap provinsi. Indeks ketahanan ideologi masih lemah karena riak-riak konflik masal, suku, ormas, kelompok, masyarakat, dan indeks sosial budaya belum tangguh disebabkan karena masih rendahnya tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat kita, serta cenderung mencari pembenaran dari pada kebenaran dan menelan bulat-bulat informasi yang sesuai dengan pendapatnya,” kata Gubernur.

Gubernur menambahkan, diperlukan penguatan terhadap revitalisasi nilai-nilai empat konsensus dasar nasional oleh segenap komponen bangsa melalui pemahaman yang benar, utuh dan menyeluruh dalam konteks semangat persatuan dan kesatuan bangsa sebagai implementasi dari nilai-nilai luhur Pancasila.

Gubernur berharap melalui pelaksanaan kegiatan IKN 2019, peningkatan koordinasi yang sinergi antar instansi teknis, baik di tingkat pusat maupun daerah, dalam rangka mempertajam program-program pembangunan di pusat maupun daerah dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Pengisian data serta mendiskusikan hal lain yang berkaitan dengan pengukuran IKN dan Integrasi data provinsi basis kabupaten/kota melalui data terpusat atau satu data untuk Indonesia, dalam upaya memperkuat susunan suprastruktur, infrastruktur dan substruktur politik guna peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kebijakan, pembinaan, pengawasan serta persatuan dan kesatuan bangsa tetap mengedepankan semangat kebersamaan,” tandas Gubernur. (Erfan)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya