oleh

Sempat Ditutup Pewaris Kerajaan, Puskesmas dan Sekolah Akhirnya Dibuka

Larantuka, LNN – Setelah ditutup pihak pewaris kerajaan Adonara, Ridwan Bapa Kamba beberapa waktu lalu, Puskesmas dan sekolah di Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Flores Timur NTT akhirnya dibuka kembali pada Kamis (09/012020) pagi. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi C DPRD Flotim, yang membidangi Kesehatan dan Pendidikan, Muhidin DS. Tokan saat menghubungi Lintasnusanews.com.

“Setelah saya bersama Wakil Bupati Flotim, Agustinus Payong Boli turun ke Sagu melakukan pendekatan secara kearifan lokal bersama pihak Pewaris Kerajaan Adonara, dalam hal jni Ridwan Bapa Kamba, selaku pemilik hak ulayat,” ungkap Muhidin.

Pernyataan Muhidin ini sekaligus menepis pernyataan bernada provokatif pihak-pihak tertentu di media sosial bahwa beberapa sekolah seperti SDI Kelapa Tiga dan SDN Aran, Sagu belum dibuka setelah Wabup Agus Boli dan salah seorang Anggota DPRD Flotim turun ke Sagu, Rabu (08/01/2020)

Menurut juga menjelaskan, seluruh fasilitas umum di Sagu yakni Puskesmas dan Sekolah telah dibuka dan kegiatan pun mulai berjalan seperti biasa. Muhidin menyayangkan pernyataan beberapa pihak di media sosial yang bernada provokatif, terkait suasana di Sagu.

“Saya kira, orang-orang seperti ini harus diberikan tindak tegas karena memprovokasi keadaan. Padahal, tidak tahu situasi di Sagu yang sebenarnya. Saya minta aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Adonara di Sagu mesti mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang masih membuat pernyataan bernada provokatif di media sosial,” tegas Muhidin.

Muhidin mempersilahkan pihak-pihak yang masih memprovokasi melalui medsos agar mengecek ke Puskesmas dan Sekolah di wilayah Sagu Adonara.

Sementara itu, pewaris Kerajaan Adonara, Ridwan Bapa Kamba saat dihubungi Kamis, (08/01/2020) malam membenarkan bhawa Puskesmas dan Sekolah di Desa Sagu sudah dibuka.

“Iya benar pak. Semuanya sudah dibuka dan beres. Petugas kesehatan, guru dan siswa boleh menjalankan kegiatannya seperti biasa,” ungkapnya.

Ridwan Kamba juga berterima kasih kepada Wabup Agus Boli dan Wakil Ketua Komisi C DPRD Flotim, Muhidin Tokan, yang sudah datang berdialog bersama keluarganya.

“Tidak ada hal yang sulit jikalau semua pihak bisa berdialog dengan baik dan santun. Toh, selama ini Kami juga telah banyak dan selalu membantu pemerintah dalam berbagai hal di Desa Sagu. Kami hanya mau tegakkan hukum kebenaran dan keadilan di bumi Sagu. Tidak boleh saling curang dan tidak jujur satu sama lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya situasi di Desa Sagu, Adonara sempat memanas pasca proses Pilkades Sagu. Ridwan Kamba,cs yang tidak puas dengan hasil pemilihan kepala desa menilai, terjadi rekayasa dan kecurangan hingga akhirnya menutup Puskesmas dan Sekolah di wilayah itu.

Sejumlah dugaan kecurangan yang dipersoalkan termasuk waktu pencoblosan yang diulur Panitia Pilkades hingga diatas pukul 16.00 Wita. Hal ini menurut Ridwan, cs yang mengakibatkan Ridwan Bapa Kamba selaku Petahana kalah tipis dengan Taufik Nasrun, yang akhirnya dilantik jadi Kades Sagu.

Ridwan Kamba,cs melakukan protes dan gugatan, tetapi ditolak pihak Panitia Pilkades. Hal ini dinilai melanggar SK Bupati Flores Timur, Nomor 261 tahun 2019 terkait waktu pencoblosan.

Pasca protes tidak diiindahkan panitia, Ridwan Kamba bersama keluarga pewaris kerajaan Adonara menutup sejumlah fasilitas umum di wilayah Sagu yakni, Kantor Desa, Puskesmas dan sejumlah sekolah. (Ola/Boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya