oleh

Ketua Fraksi PKPI: Saya Interupsi Bupati Hanya Untuk Meluruskan

Maumere, LN – Pasca kericuhan yang terjadi di ruang Rapat Paripurna DPRD Sikka, Ketua fraksi PKPI, Alfridus Aeng mengaku, interupsinya saat Bupati memberikan tanggapan atas pemandangan umum fraksi itu, hanya untuk meluruskan agar tidak membawa urusan dapur ASN kedalam ruang  sidang.

Alfridus menjelaskan, interupsi yang untuk menanggapi tanggapan bupati terhadap pernyataan fraksi-fraksi  terkait Tunjangan  Pebaikan Penghasilan (TPP), agar dapat menggunakan dasar yang jelas. Alfridus mengaku, RPJMD 2018- 2023, dengan jelas menyatakan bahwa kinerja ASN sangat buruk.

“Saya menginterupsi hanya untuk meluruskan saja atas tanggapan bupati  terkait TPP, saya menyampaikan ini punya dasar, karena bupati sudah pernah menyatakan kalau kinerja ASN buruk. Untuk apa harus bahas TPP. Kami akan hapus ini TPP bagi ASN,” jelas Alfridus.

Alfridus juga mengaku tidak emosi saat menyampaikan pandangannya kepada Bupati Sikka. Sangat tidak menarik kata Alfridus, jika seorang Bupati menyampaikan penjelasannya dalam ruang sidang tidak dilandasi dengan argumentasi yang kuat.

“Penyampaian soal TPP untuk kepentingan ASN semestinya jangan disampaikan dalam Paripurna. Bisa disampaikan kecuali dalam rapat komisi. Tapi saya melihat argumentasi bupati sangat lemah.” jelas Alfridus.

Menurut Alfridus, DPRD Sikka sudah banyak menerima keluhan dari ASN, pasalnya ada ASN yang bekerja ful time tetapi ada juga ASN yang bekerja tidak full time, namun  TPPnya di terima sama rata.

“Ada ASN yang beban kerjanya tinggi, sementara ada ASN yang beban kerjanya rendah tetapi terimanya sama.”ujar  Alfridus.

Hal senada juga disampaikan sekretaris Demokrat yang juga adalah anggota DPRD Sikka, Okto Gleko. Menurutnya, jika harus dilakukan peninjauan kembali TPP harus berdasarkan keluhan ASN, karena TPP hanya dinikmati  oleh ASN  yang punya eselon.

“TPP ini hanya berlaku bagi yang memiliki eselon, sementara bagi ASN yang tidak memiliki eselon tidak mendapat jatah TPP. Herannya, ASN yang beban kerjanya tinggi dengan ASN yang beban kerjanya rendah terimanya sama.” pungkas Okto. ( Iqbal)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya