oleh

Menanti Pendamping Jaya Negara, Pengamat Sarankan Calon Wakil Non Kader

Denpasar, Lintasnusanews.com – Menyusul pengumuman nama sejumlah bakal calon kepala daerah dan wakil kepada daerah oleh DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pekan lalu, publik kota Denpasar menanti pengumuman bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar yang diunggulkan dalam pertarungan Pilkada serentak 2020. Nama  IGN Jaya Negara yang merupakan Wakil Walikota Denpasar saat ini, disebut-sebut sebagai calon kuat Walikota yang akan ditetapkan oleh DPP PDI Perjuangan.

“Walaupun belum diumumkan, tapi yang saya lihat sudah agak mengerucut kepada Jaya Negara. Asumsi saya yang pertama Jaya Negara cukup dekat dengan Megawati termasuk anak-anaknya yang mempunyai kewenangan atau pengaruh dalam merekomendasikan calon untuk Bali. Kemudian yang kedua, pak Jaya Negara saya kira dari spanduk yang terpasang, dari wacana yang muncul resistensi terhadap Jaya Negara di PDIP saya kira juga tidak ada. Kalau dari sisi pengalaman, beliau sempat jadi DPRD, wakil walikota dua kali jadi saya kira cukup berpengalaman dan kedekatan dengan trah Mega termasuk juga kedekatan dengan pengurus di Provinsi,” ungkap Pengamat Politik Undiknas Denpasar, Dr. Nyoman Subanda, Selasa (25/02/2020) petang.

Sementara bakal calon wakil yang akan mendampingi Jaya Negara, Subanda berpendapat sebaiknya berasal dari non kader. Hal ini dengan pertimbangan untuk melengkapi dari kalangan profesional. Namun menurut Subanda, paket kader non kader pastinya dilihat dari elektabilitas dan basis masa serta kapabilitas tokoh yang akan diusung mendampingi Jaya Negara.

“Memang ada wacana kader-kader muncul, tapi melihat Denpasar saat ini bagi saya melihat dari sisi peluang sebenarnya kader-non kader (paket) yang lebih berpeluang dan strategis untuk mengatur. Yang pertama untuk kader, Jaya Negara sudah representatif kader, diterima oleh elite diterima oleh arus bawah kemudian juga dari pengalaman sudah oke. Nah kalau wakil kan harus melengkapi itu, kalaupun kader partai juga harus dari kader partai lain. Karena harus juga punya elektabilitas yang bagus sehingga ketokohannya bisa dijual,” ungkap Subanda.

Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara duduk berdampingan dengan slaah satu tokoh Sanur, Ida Bagus Gede Sidharta Putra saat upacara di Pura Dalem Sanur beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa

Menanggapi postingan foto di akun Instagram Jaya Negara Official dengan beberapa tokoh yang diprediksi mendampingi Jaya Negara, Subanda menilai hal itu merupakan salah satu langkah melakukan survey ketokohan calon pendamping Jaya Negara. Dengan postingan itu menurut Subanda, PDIP dapat melihat respon publik dan elektabilitas tokoh yang terlihat mendampingi Jaya Negara.

“Kalau melihat itu postingan, ada beberapa (tokoh) yang diposting juga. Sehingga mungkin itu test case aja untuk mengetes respon publik terhadap para tokoh yang bersangkutan karena tidak hanya satu dengan cara yang berbeda. Saya kira politisi kalau terjadi seperti itu untuk menguji elektabilitas dari tokoh yang coba dipaketkan. Dan itu juga salah satu langkah awal melakukan survey. Nah dari survey itu dilihat siapa yang dominan muncul maka dari situlah menetukan calon pendamping pilihan,” papar Subanda.

Subanda menilai, penetapan bakal calon kepala daerah di Bali belum ditetapkan oleh DPP PDI Perjuangan, karena Bali memiliki nilai historis dengan keluarga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sehingga DPP lebih hati-hati memutuskan. Selain itu, pertimbangan pengalaman kekalahan pada beberapa pilkada sebelumnya juga menjadi perhatian serius DPP PDIP.

“Untuk menentukan Bali itu relatif lebih hati-hati dan Bali menjadi fokus sentral karena ya itu dari sisi historis Mega orang Bali, basis massa juga. Secara hubungan emosional dan psikologis, Mega dengan beberapa elite dan tokoh Bali kan cukup dekat sejak jaman bapaknya. Selain itu PDIP mempertimbangkan pengalaman pernah kalah di Bali pada pilkada, sehingga pertimbangan elektabilitas tokoh pendamping juga dilihat,” pungkasnya. (Tim/Boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya