oleh

Pilkada Badung Berpotensi Calon Tunggal, Kader Golkar Sebut Bentuk Kematian Demokrasi

Badung, Lintasnusanews.comPilkada Badung Bali berpotensi calon tunggal setelah adanya informasi surat rekomendasi calon Partai Golkar akan jatuh ke tangan Incumbent. Hal ini disesalkan oleh kader golkar karena bentuk kematian demokrasi.

“Saya baru dapat informasi dari DPD Golkar Bali kalau rekomendasi jatuh ke incumben. Padahal kita ajukan pasangan Widiatmika – Muntra, ” ungkap Gung Cok saat dihubungi Jumat (28/08/2020).

Menurut kader Golkar ini, bila rekomendasi DPP Golkar jatuh ke pasangan incumben Giri Prasta – Ketut Suiasa (Giriasa). Dengan demikian maka dapat dipastikan incumben akan berhadapan dengan kotak kosong.

Gung Cok menjelaskan, partai berlambang beringin ini sebelumnya menjadi motor penggerak Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) yang terdiri dari dari Golkar, NasDem dn, Gerindra.

Koalisi ini sepakat mengusulkan pasangan I Gusti Ngurah Agung Diatmika – Wayan Muntra (Diatmika-Muntra) ke DPP partai masing-masing. Pasangan Diatmika – Muntra akan menghadapi pasangan incumben dari PDI-P I Nyoman Giri Prasta – Ketut Suaisa (Giriasa).

Namun, informasi yang diterima ketua KRBB Anak Agung Bagus Tri Candra Arka Rekomendasi Golkar justru jatuh ke pasangan incumben. Sementara untuk mengusung pasangan calon di Pilkada Badung minimal mengantongi 8 dari 40 kursi DPRD Badung untuk memenuhi syarat 20 persen.

Golkar sendiri menguasai 7 Kursi, Demokrat 4 kursi, NasDem 1 kursi. Sehinggal total KRBB memiliki 10 kursi. Namun, jika Rekomendasi DPP Golkar jatuh ke incumben maka KRBB dengan sendirinya tidak bisa mengusung pasangan calon.

“Kalau rekomendasi DPP Golkar ke pasangan imcumben Giri Prasta – Ketut Suiasa maka dengan dipastikan lawan kotak kosong, ” ucap Gung Cok.

Kader Golkar Pertanyakan Calon yang Diusung Partai Golkar di Pilkada Badung

Pria asal Desa Kerobokan ini berpandangan munculnya kotak kosong adalah adalah bentuk kegagalan demokrasi. Padahal pihaknya telah melakukan penjaringan jauh-jauh hari.

“Kalau begini kan berarti demokrasi sudah mati, karena rekomendasi justru jatuh pada orang yang tidak diajukan ke DPP Golkar, ” ucapnya.

Karena itu pihaknya akan menanyakan ke DPD Golkar provinsi Bali alasan di balik munculnya rekomendasi pada pasangan yang tidak diajukan DPD Golkar Badung. Selain itu, jika Golkar gagal mengusung paslon, maka Golkar akan berkomunikasi dengan NasDem dan Gerindra untuk mengambil langkah lebih lanjut.

“Kalau nanti memang jatuh ke incumben ya kami serahkan ke NasDem dan Gerindra untuk langkah ke depannya seperti apa. Karena tanpa Golkar kan tidak bisa usung calon,” kata Gung Cok.

Sementara Ketua DPD Partai Golkar I Nyoman Sugawa Kori yang dikonfirmasi terkait hal ini, belum menjawab telepon dan pesan singkat Whatsapp. (rob/boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya