Denpasar, Lintasnusanews.com – Seorang mahasiswa bernama Adelius Dimas Marques (36) kritis dan dilarikan ke RSUP Sanglah Denpasar, setelah ditebas celurit oleh Saiful Bahari (23) di Jalan Pulau Bawean, Tabanan, Selasa (18/08/2020). Korban mengalami luka tebas pada bagian perut dan kondisinya kritis, sehingga masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Bali, Kombes Pol Dodi Rahmawan mengatakan, peristiwa ini terjadi akibat utang di BFI. Berawal dari Eko yang merupakan rekan dari pelaku, meminjam uang di BFI dengan jaminan BPKB milik ibu korban, Jumaidah (50).
Namun Eko terlambat empat hari membayar cicilan, sehingga korban mendatangi tempat kos pelaku di Jalan Pulau Bawean untuk meminta nomor teleponnya Eko. Namun terjadi salah paham dan adu mulut, hingga berakibat pada penganiayaan dengan celurit.
“Karena Eko dengan pelaku ini temanan, sehingga korban datang minta nomor teleponnya. Tetapi terjadi ribut antara korban dengan pelaku. Sehingga pelaku mengambil sebuah celurit di kamar kosnya untuk menebas korban,” tuturnya.
Korban yang merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bali ini, mengalami luka sobek pada bagian perut sebelah kanan akibat ditebas celurit. Korban sempat mendapat perawatan medis di Tabanan, namun kondisinya kritis sehingga dirujuk ke RS Sanglah Denpasar.
Polisi yang menerima laporan dari ibu korban, dipimpin Panit 2 Reskrim Polsek Kediri IPTU Putu Sartika melakukan penyelidikan di kos pelaku. Namun pelaku tidak ada di kosnya dan diduga melarikan diri ke Denpasar.
Team Opsnal Reskrim Polsek Kediri dibantu oleh team IT Dit Reskrimum Polda Bali melakukan pengejaran. Tim yang dipimpin AKP Aji Yoga Sekar, mencari keberadaan pelaku dan didapatkan informasi bahwa pelaku tinggal di daerah Monang – maning Denpasar.
“Setelah dilakukan penyelidikan yang lebih mendalam, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan. Sementara barang bukti yang diamankan satu buah celurit yang dipakai untuk menebas korban. Dan pelaku sudah diserahkan ke Polsek Kediri yang menangani perkaranya,” urainya. (tim/boy)
Komentar