oleh

Ahmad Yohan Bantu Sembako ke Kelompok Basis Gereja di Bali

Denpasar, Lintasnusanews.com – Anggota DPR RI asal Flores NTT, Ahmad Yohan membantu sembako kepada 21 kepala keluarga Kelompok Basis Gereja (KBG) Lingkungan Thomas Aquino Paroki Katedral Denpasar Bali. Pria yang akrab disapa Yohan itu mengaskan, bantuan ini murni kepedulian sosial tidak ada kaitan dengan politik.

“Saya tegaskan, bantuan ini tidak ada hubungannya dengan politik. Sebab politik apa pun harus tunduk pada kemanusiaan. Ini urusan kemanusiaan, kaka-ade yang kena dampak Covid19. Ini sudah menjadi tanggungjawab sosial kemanusiaan yang berada di atas politik dan sebagainya,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (28/06/2020)

Penyerahan sumbangan paket sembako dari Anggota DPR RI Komisi XI itu diwakili kakak kandungnya, Umar Ibnu Alkhatab dan diterima langsung oleh umat dari KBG Santa Familia.

Yohan berharap, bantuan yang tidak seberapa besar nilainya ini bisa diberikan tepat sasaran kepada orang yang sangat membutuhkan. Ia yakin bahwa bantuan ini tidak bisa menyelesaikan persoalan yang ada. Namun minimal bisa membantu sesama saudara di Bali yang kebetulan beragama katolik dan sebagian besarnya dari NTT.

“Saya minta bantuan yang tidak seberapa ini bisa disalurkan tepat sasar. Lupakanlah perbedaan politik, lupakan perbedaan agama, suku, bahasa dan seterusnya. Kita berjuang bersama, patuhilah himbauan pemerintah, taatilah protokol kesehatan dan jangan lupa berdoa agar Covid19 ini cepat berlalu,” ujarnya.

Warga Berterimakasih kepada Ahmad Yohan

Ketua KBG Santa Familia, Benyamin Duharim mengucapkan terima kasih kepada Ahmad Johan yang telah dengan suka rela membagikan bantuan sembako bagi warga KBG Santa Familia. Ia menjelaskan, bahwa KBG Santa Familia saat ini ada 22 KK dan dengan total jiwa sebanyak 93 jiwa.

“Semuanya berdampak Covid19. Namun kami memilih untuk tetap bertahan di Bali karena kalau kami pulang ke NTT, kami bisa menjadi pembawa virus bagi keluarga. Makanya kami memilih untuk tetap bertahan di Bali. Dan hampir semua 21 KK ini berdampak Covid19. Sekali lagi kami mengucapkan banyak terima kasih,” ujarnya.

Duharim mengakui, selama masa Pandemi Covid19, semua keluarga besar Santa Familia memang jarang ketemu langsung face to face. Namun semua komunikasi dan silaturahmi tetap terjaga walau hanya melalui ruang maya.

Dampak Covid-19 bagi anggota keluarga di KBG Santa Familia beragam. Ada yang diberhentikan dari pekerjaan, ada yang dipotong gajinya, ada yang di-PHK tanpa pesangon. Selain itu, tidak semua anggota KBG Santa Familia yang mendapatkan bantuan dari lingkungan atau paroki sekalipun dampak yang ditimbulkan sangat dirasakan.

“Pengurus mencoba mencarikan jalan keluar sehingga sampai mendapatkan bantuan seperti yang didapatkan hari ini,” pungkasnya. (dhae/boy)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya