oleh

Polda Bali Amankan 93 Lokasi Perayaan Malam Tahun Baru

Denpasar, Lintasnusanews.com – Jajaran Polda Bali mengidentifikasi setidaknya 93 titik keramaian perayaan malam Tahun Baru 2023 yang tersebar di seluruh Bali. Hal ini disampaikan Kapolda Bali, Irjen Pol. Ida Bagus Kadek Putra Narendra saat jumpa pers hasil kinerja kepolisian di Restoran Hongkong Garden Sanur, Kamis (28/12/2023).

“Hingga saat ini, masyarakat yang mengajukan ijin keramaian ke intelkam sebanyak 93 titik. Terbanyak di Denpasar sekitar 30 titik. Personil kepolisian sudah siap mengamankan perayaan malam tahun baru,” ungkap Irjen Narendra.

Kapolda mengimbau warga maupun wisatawan serta pengelola tempat keramaian mengantisipasi kebakaran, karena adanya pesta kembang api.
“Imbauan kepada masyarakat mari kita menjaga bersama untuk tinggal aman. Karena tahun baru ini ada perayaan kembang api. Ada yang melanggar atau berbuat hal-hal yang tidak (diinginkan), membuat terbakar. Itu kita sama-sama mengantisipasi,” katanya.

Dalam gelaran jumpa pers laporan kinerja itu, Irjen Narendra juga menyebut, kriminalitas di daerah hukum Polda Bali selama tahun 2023 total sebanyak 4142 kasus. Jumlah tersebut naik 3,5 persen dari 2022 yang berjumlah 4001 kasus.

Menurut Narendra, meningkatknya angka kriminalitas ini juga diiringi peningkatan penyelesaian kasus oleh kepolisian. Kasus yang berhasil diselesaikan selama 2023 mencapai 3110 atau naik 12 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 2777 kasus..

Penanganan kasus kriminal umum selama tahun 2023 sebanyak 2169 kasus dari total kriminal umum 3075 kasus. Kasus yang sering terjadi diantaranya pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan dan pencurian kendaraan bermotor.

Polda Bali Identifikasi Kasus Menonjol

Sejumlah kasus yang menonjol salah satunya pembukaan portal secara paksa saat Hari Raya Nyepi di Desa Sumberklampok, Buleleng. Selain itu, kasus pembakaran Resort di Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem.

Sementara kategori kriminal Khusus selama 2023 tercatat 261 kasus dan berhasil diselesaikan 195 kasus.

“Perkara paling banyak ditangani yaitu, tindak pidana korupsi,” ujar narendra.

Kasus yang menonjol dalam penanganan kriminal khusus, yaitu kasus Aborsi ilegal di wilayah Badung. Selain itu, kasus tindak pidana pedagang orang (TPPO) yang dilakukan oleh PT MAG Diamond dengan jumlah korban lebih dari 300 orang.

Menurut Jenderal asal Tabanan itu, Satgas TPPO dipimpin oleh Wakapolda Bali dan telah menangani 32 laporan dengan jumlah tersangka 15 orang dan korban 52 orang. Sementara penanganan kasus narkoba sepanjang 2023 sebanyak 806 kasus dan telah diselesaikan sebanyak 744 kasus.

Dalam kasus narkoba, jajaran Polda Bali berhasil menangkap 902 orang warga negara Indonesia dan 100 warga negara asing. Barang bukti yang disita, berupa ganja sebanyak 32,5 kg; sabu 6,9 kg; tembakau sintetis 1,6 kg; kokain 3,7 kg; mushroom 3,6 kg; bromazepam 912,86 gram; ekstasi 2561 butir dan Pil Koplo 6557 butir. Kasus narkoba yang menonjol, seperti WNA Brazil yang membawa 3,6 kg kokain, karena iming-iming sekolah surfing di Bali.

“Dan enam WNA jaringan Rusia-Uzbekistan yang memiliki senjata airsoftgun,” tandasnya.

Sementara kecelakaan lalu lintas yang ditangani jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Bali mengalami peningkatan lebih dari 100 persen. Dari sebelumnya 2022 hanya terjadi 3.600 lakalantas, namun tahun 2023 naik menjadi 7.224 kejadian.

“Korban meninggal akibat kecelakaan tahun ini pun mencapai 632 orang. Lebih banyak dari tahun sebelumnya, 502 orang,” katanya.

Selain itu, tingkat pelanggaran lalu lintas cukup tinggi mencapai 163000 selama tahun 2023. Angka tersebut meningkat sebesar 25,8 persen dari tahun sebelumnya. Polda Bali telah melakukan penindakan tilang secara manual sebanyak 38270 kali dan tilang ETLE sebanyak 12954. (edo)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya