oleh

PMKRI Cabang Maumere Desak Polisi Tangkap Ustadz Abdul Somad

Maumere, LNN – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Sikka, Senin (19/08/2019) siang. Mereka mendesak pihak kepolisian segera menangkap Ustadz Abdul Somad yang dianggap melecehkan umat Kristen dalam video tauziahnya menjawab pertanyaan salah seorang jemaah yang viral di media sosial.

“Kami sudah lapor dan telah meminta kepada polres Sikka untuk segera menetapkan Abdul Somad sebagai tersangka dengan tindak pidana ujaran kebencian,” ungkap Ketua Presidium PMKRI Cabang Sikka, Mario Fernandez, saat aksi, Senin (19/08/2019) siang.

Mario mengatakan, Ustadz Abdul Somad atau yang biasa dikenal UAS dengan jelas melakukan ujaran kebencian terhadap umat Kristen bahwa salib ada jin kafir. PMKRI sebagai organisasi katolik merasa sangat tersakiti oleh ucapan Abdul Somad.

PMKRI Cabang Maumere menilai, HUT RI ke – 74 masih ada oknum yang melakukan hal hina dan berpotensi merusak kebinekaan di Indonesia. Dalam laporan PMKRI ke polres Sikka pada Sabtu (17/08/2019), dengan tegas meminta agar polisi segera menangkap dan menetapkan Ustadz Abdul Somad sebagai tersangka dengan tindak pidana ujaran kebencian.

Aksi unjuk rasa PMKRI Cabang Maumere, desak Polres Sikka, NTT, menangkap Ustadz Abdul Somad, Senin (19/08/2019)

Mario menambahkan, Abdul Somad telah melakukan tindak pidana penistaan agama dan pelecehan terhadap simbol umat nasrani sehingga dapatmenyulut perpecahan keutuhan bangsa. Karena itu PMKRI St. Thomas Morus Maumere meminta presiden RI, untuk konsisten terhadap ucapannya bahwa tidak ada tempat untuk kaum intoleran.

“Kami minta polisi untuk segera menangkap dan menahan Ustadz Abdul Somad, karena telah melecehkan simbol umat nasrani dan menyulut perpecahan keutuhan bangsa,” tegas Mario.

Sementara itu Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Yakobus Tonce Horeng dalam orasinya dengan tegas mengatakan, PMKRI cabang Maumere St. Thomas Morus sebagai perwira gereja dan Nusa. Karena itu PMKRI Cabang Maumere, menghimbau masyarakat kabupaten Sikka, agar saling menjaga dan merawat keutuhan negara yang menjunjung tinggi toleransi berasaskan kebinekaan.

“Saya menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi terhadap isu- isu intoleran yang berlabelkan agama yang berpotensi memecah belahbangsa biarkan hukum yang bicara,” tegas Yakobus.

Menjawab tuntutan PMKRI, Kapolres Sikka, AKBP Rickson Situmorang mengatakan, tuntutan mahasiswa untuk memberikan bukti laporan atas Ustad Somad akan dilayani melalui bagian reskrim polres Sikka.

“Atas permintaan PMKRI untuk memberikan bukti laporannya, akan kami layani melalui bagian reskrim.” ungkap Kapolres. (Iqbal)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya