oleh

Plan Internasional Indonesia Dampingi Kaum Muda Berwirausaha Melalui Bengkel APPeK

Maumere, Lintasnusanews.com –  Yayasan Plan Internasional Indonesia melakukan pendampingan kaum muda di Kabupten Lembata, Nagekeo dan Sikka NTT untuk beriwirausaha melalui bengkel APPeK. Pendampingan melalui pelatihan soft skil dan jiwa wirausaha untuk kaum muda di tiga kabupaten wilayah di Flores.
“Kami melakukan pendampingan bagi kaum muda di tiga kabupaten untuk berwirausaha. Misalnya bagaimana mengelolah ikan sebagai asupan makan untuk mengatasi stunting,” ungkap pendamping staf bengkel APPeK, Asernof Pellu, Senin ( 30/11/2020) di Maumere.
Pria yang akrab disapa Iron ini mengaku, dalam pendampingan tim Plan Internasional melalui Bengkel Adv0kasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kamoung (APPeK) NTT untuk melatih tenaga kerja. Pendampingan ini juga dilakukan Yayasan Plan bekerjasama dengan Yayasan Pernik yang bermarkas di Bali.
Iron menjelaskan, Bengkel APPeK bertugas memberikan pelatihan kepada kaum muda untuk berwirausaha dengan memanfaatkan tehnologi yang ramah lingkungan. Para pelaku usaha muda dilatih dalam mengelolah usaha ikan, namun hasil tangkapan ikan tidak boleh diperoleh dengan cara bom ataupun pukat harimau.
” Kami melatih kelompok youth (pemuda) disini untuk tidak malu dalam berwira usaha khususnya pengelolaan ikan.  Terbukti meningkatnya hasil usaha masing- masing kelompok dampingan,” jelas Iron.
Menurut Iron, jumlah pemuda yang didamping terdiri dari empat kelas. Masing – masing kelas terdiri dari 20 hingga 25 orang dari tiga desa dalam satu kecamatan. Pelatihan diawali dengan sof skil dengan tujuan membentuk karakter yang dimulai sejak tahun 2018 lalu.
“Kami melakukan pendampingam sejak tahun 2018 hingga saat ini. Jumlah youth (pemuda) yang didamping sebanyak empat kelas masing- masing terdiri dari 20 hingga 25 orang,” ujarnya.

Bengkel APPeK Plan Internasional Tingkatkan Penghasilan Warga

Sementara Lili Andriani ( 27) warga Nangahale Kecamatan Talibura yang mengikuti program Bengkel APPeK ini mengaku, mendapat banyak pengetahuan. Program ini sangat membantu mereka di pedesaan untuk mengembangkan bakat berwirausaha.
“Kami merasa sangat beruntung setelah memdapat pendampingan oleh bengkel APPeK  ini. Pendapatan kami justru meningkat hanya dengan menjual ikan, membuat bakso ikan ” jelas Lili.
Lili menjelaskan, dengan usaha mengelolah ikan mampu mengatasi stunting, dengan asupan ikan dan kelor. Lili juga mengaku, anaknya yang sebelumnya mengalami stunting, kini sudah bebas stunting berkat asupan ikan.
“Dengan pengelolaan ikan, kami merasa ada peningkatan pemdapatan ketimbang sebelum ada pendampingan oleh bengkel APPeK. Kami olah ikan menjadi asupan makanan bagi anak- anak yang mengalami stunting. Ini terbukti anak saya sendiri, sekarang sudah bebas stunting,” jelas Lili.
Hal senada disampaikan Fitriani yang juga mengikuti program ini sehingga mendapat bantuan Coolbox dan Freezer. Menurutnya, dengan program pengelolaan hasil ikan ini berhasil membangun fundasi rumahnya, karena penghasilan sehari bisa mencapai Rp 300 ribu.
“Saya merasa bersyukur adanya pendampingan ini. Penghasilan saya jauh lebih baik. Usaha yang saya lakukan, saya mampu membangun fundasi rumah saya,” ujar Fitri. (rel/boy) 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Berita Lainnya